Berantem

34.4K 6.4K 2.2K
                                    

"OH WOW!? GUE YANG EGOIS? OKE FINE! IKUTIN KEMAUAN LO TAPI ABIS INI KITA SELESAI, ANAK ANAK DI GUE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"OH WOW!? GUE YANG EGOIS? OKE FINE! IKUTIN KEMAUAN LO TAPI ABIS INI KITA SELESAI, ANAK ANAK DI GUE!"

Jihoon sama Junkyu udah gemeteran aja di belakang pintu, ngeliatin mama sama papanya berantem. Hal pertama yang muncul di otak Junkyu ya meluk kembarannya.

"Nda papaa, Aji jan nanis." (Aji jangan nangis).

"Mama papa malah malah."

Junkyu masih meluk kembarannya, sesekali ngehapus air matanya sendiri. "Aji nda nakal kan?"

"Ndaa," Jihoon ngomong pelan sebelum tiba-tiba kepikiran sesuatu, "Jun!"

"Yaa?"

"Ayah!"

Junkyu mikir bentar, otaknya belum loading. Emang apa hubungannya kalo mama sama papanya marahan ke ayah?

Gak dia gak paham, "Ayah napa?"

"Panggil ayah bial malahin mama papa!"

"OH! OTAY!"

Dan detik selanjutnya si kembar udah ada di depan pintu rumah aja. Ngeliatin gagang pintu yang lebih tinggi dari mereka.

Junkyu langsung duduk sok dramatis, "o-ow, nda bica."

Beda sama kembarannya, Jihoon langsung jongkok dibawah pintu dan ngeliatin kembarannya. "Ayok!"

"Kemana?"

"Is!" Jihoon nepuk nepuk punggungnya, "Ji di bawah, Jun naik buka."

Junkyu mikir lagi sebelum nepuk tangannya sambil ngeliatin kembarannya kagum, "Ji pintel!" (Ji pinter)

Jihoon muter bola mata doang, "duh."

"Ji milip mama." Cetus Junkyu begitu ngeliat kembarannya muter bola mata; terus naik ke punggung Jihoon buat buka pintu, "catu, tujuh, empat! Yeay!"

Terus joget joget dulu berdua di depan pintu yang kebuka.

Udah puas joget, Jihoon langsung nyeret kembarannya keluar dan lari ke arah rumah di kiri rumahnya. Ngegedor gedor heboh pintu rumah itu.

"Ayah! Ayah! Yah!"

"Ji.."

Jihoon ngeliatin kembarannya sebel, "Jun bantu! Ayah! Ayah!"

Junkyu gelengin kepala; nunjuk ke arah rumah lain. "Lumah ayah situ."

"Hah?"

"Ah! Tu ayah!" junkyu narik pergelangan tangan kembarannya ke arah Renjun yang baru keluar pakai jas, "Ayah!"

"Eh?"

"Ayah!"

Renjun ngeliatin dua bocil di depannya bingung; terus jongkok buat sejajarin tinggi dan ngerapiin rambut Junkyu, baru Jihoon.

Because, Daddies say so.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang