Sebagai permintaan maaf atas prank kemaren, selamat membaca.
🦊
"Wi dimana?"Renjun ketawa kecil. Adek bungsunya itu lagi bingung mau duduk sama siapa. Daddy sama maminya udah duluan ke kamar.
Dia dititipin ke abang abangnya yang lagi duduk bareng. Tapi bingung harus duduk sama siapa.
Haechan, kiri kanan pahanya penuh sama si kembar. Mark, ada si princess yang nggak mau lepas sedikitpun. Jeno, ada Jae sama Eric. Chenle sama Ningning. Jaemin sama Lala lagi berantem rebutan es krim.
Bang Jisung lagi mangku istrinya. Lah dia harus duduk sama siapa? Masa ngemper di lantai hotel.
"Wi, sama gege aja sini."
"Gege?"
"Iya," jawab Renjun sambil nepuk nepuk pahanya yang kosong, "berdua Jihan."
Tapi si bocil malah cepet banget gelengin kepalanya, "Kaki gege keciiil!"
"Hah?"
"Wi teh guedee!"
Renjun ngerutin keningnya, "Kecil kamu tuh."
Yui balik lagi gelengin kepalanya sambil goyangin jari. "Nanti kaki gege patah."
"Yaelah Wi, nggak sekurus itu kok gege."
Giliran Haechan yang ketawa dan nepuk lantai pakai kakinya. "Sini aja selonjoran, gegayaan bener pengen di pangku."
"IS ABANG NIH JAHAT!"
"Papa!"
Semua langsung noleh ke NingNing yang liatin papanya sebel. Terus goyangin tangan, "Jaat no! No! Ma angy!"
Jihoon sama Junkyu langsung heboh, "DE LUCU BANGET HUHUHU!"
"Ngomong apa sih?"
Haechan ketawa pelan, "Ga boleh jahat katanya nanti si mama angry."
"Anak bule emang beda."
Eric yang ngeliat Yui cemberut inisiatif buat turun dari pangkuan papanya. "Pa, mas mau turun."
"Loh? Kemana?"
"Mas ambil kursi aja," kata Eric, "biar ate wi bisa duduk sini."
Jeno tertegun. Langsung ngeratin pelukannya di badan kecil Eric. "Tapi papa mau pangku mas Eric."
"Jae?"
"Jae juga."
"Tapi ate?"
Jaehyuk ngibasin tangannya, "bialin. Ate udah besal."
Jihoon ngeliatin Jaehyuk sambil goyangin kakinya, "Besar bukan besal."
"Besal."
"Besar." Ulang Junkyu.
"Ini jae bilang besal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because, Daddies say so.
FanfictionKakek ganteng = Bapak setan = anak iblis. Nice.