Oot, but, langit, aku mau Renjun--___
"Babe aku warnain rambut. Cocok gak?"
Lia mematikan kompor cepat. Memutar badan jadi menghadap Renjun dan bengong. Bener bener bengong liatin potongan rambut suaminya.
Head empty, no thoughts.
Lucu banget Lia rasanya pengen gigit!
"Kok diem sih?" Tanya Renjun sebelum mencucu sebal, "kalo emang jelek mah bilang aja gak usah sok menahan diri. Nggak usah sok baik kamu bukan ibu peri."
"Kamu bisa diem bentar gak?"
"Kan, mau marah nih pasti."
"Diem Njuuun. Aku lagi shock berat." Kata Lia sambil menyentuh rambut Renjun yang sekarang terlihat two tones itu. Di layer sedemikian mungkin dengan model rambut peek-a-boo.
"Aneh?"
"Gila ya?!" Lia menatap Renjun kesal, "lucu begini. Ngide dari mana mau potong rambut begini?"
"Soalnya kemaren ada yang ngatain kalo aku udah mulai tua dan muka ku jadi mirip hotman paris makin kesini."
Lia memicingkan matanya, "SIAPA TUH BERANI NGATAIN SUAMI AKU?! GATAU YA ISTRINYA GALAK?"
"..kan kamu yang ngatain.."
"Iya kah? Nggak inget, nggak usah bikin omongan deh."
Gak mau memperpanjang masalah, Renjun ngangguk doang, "Iya maaf, aku kok yang ngatain diriku sendiri. Bukan kamu."
Lia ketawa kecil. "Pasrah amat. Ini ngide bikin model begini dari mana?"
"Dari korea koreaanmu?"
"Oh ya?"
Renjun mengangguk, "Mulai sekarang kamu harus panggil aku Oppa."
Lia cuma mutar bola matanya, "Kamu bukan Park Seo Joon jangan banyak gaya."
"Ahahahaha! Kenapa siiiih?"
"Aduh Njun, sumpah, gemes banget," lia narik narik pipi suaminya, "duh bisa bisa kalo jalan bertiga aku dikira ibu ibu anak dua ini."
"Bagus dong aku awet muda."
"Ya tapi kan aku tambah tua!"