Untitled

21.9K 4.6K 1.2K
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah, seger bener, men." Haechan menggigit ujung plastik es nutrisari mangga dan menyedot isinya santai. Mengabaikan tatapan tajam dari sang istri yang kelihatannya udah siap buat makan orang. 

"Liat sendiri kan lu, bang. Liat deh, kelakuan si jamet udah jadi bapak, buntutnya udah tiga masih aja iseng sama anak sendiri." Adu Somi ke Yuta yang sebenarnya juga tengah melakukan hal yang sama. but at least, Yuta nggak pamer minum es didepan anak-anaknya. "Untung punya laki cuma satu, kalo lebih udah gila kayaknya gue."

Yuta ketawa kecil. "Cuma dia yang sanggup nikah sama lo, jangan ge-er."

"Gak suportif lo, met."

"Lo bukan bini gue soalnya," jawab Yuta, "gak selera juga sama lo."

Haechan ketawa kecil mendengar obrolan Somi sama Yuta, terus liatin anak-anaknya. "Yang, bikin satu lagi lah."

Somi mengerutkan kening. Mereka baru selesai rapat jejeran direksi perusahaan sepuluh menit yang lalu. Berakhir dengan nangkring  berenam di taman belakang kantor. Dan Somi berani bersumpah kali Haechan di kantor sama Haechan yang sekarang ini kaya dua orang yang berbeda. Kok bisa manusia punya dua muka begini, batinnya. 

"yang, dengerin kaga sih?"

Somi mengangguk, "Apanya? Es nya?"

Haechan menunjuk satu persatu, Jihoon, Junkyu dan Ningning yang duduk didepannya. Menatap lurus kearah bungkus es nutrisari yang dia minum. "Satu, dua, tiga. Nggak enak banget diliatnya ganjil begini. Tambah satu lagi lah. Gas proyek ade buat Ningning malam ini." 

Yuta mengangguk setuju, "Setuju, katanya kalo cuma tiga satunya diambil wewe gombel."

"Gue gibeng ya lu, Bang."

"Gibeng itu apa?"

Haechan ketawa begitu si bungsu bertanya ke Somi. Lebih ketawa lagi liat muka panik Somi, "Gipang beng-beng, Nak."

"Ajun suka gipang beng-beng!"

"Anak lu yang ini," kata Yuta sambil menunjuk Junkyu dengan dagunya, "Diajarin baek baek deh, Nok. Ngeri gue diculik orang. Yang begini mah ditawarin permen kis sebiji aja gue yakin dia bakal ngikut."

Haechan ketawa lagi, "Amaaan, ada abangnya nih. Galak lagi. Iya nggak, Bang?"

"Iya! Om tuytuy tenang aja! Ada Ji!" Jihoon berdiri dan meluk saudaranya satu persatu dari belakang sebelum berlanjut melukin Mama sama Papanya bergantian. "Ji bakal jagain, Jun, De, Papa sama Mama dari orang orang jahat!"

"Jun juga!"

"Ning Juga!"

Somi ketawa gemes dan nyiumin pipi anaknya satu persatu. "Mama juga, deh kalo gitu."

Because, Daddies say so.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang