So, Tarendra is that type of husband.

26.5K 4.7K 1.4K
                                    


Special chapt karena aku stress banget dan butuh pelarian dari dunia perkuliahan dan sosial yang berpotensi besar bikin aku kebotakan dini. 

P.S. chapter ini ditulis based on my favorite songs a.k.a Mel's playlist. 


---

Johnny's : https://open.spotify.com/track/3D2H0RZzOXziswr9UHbpyb?si=74d3b887916347b9

com/track/3D2H0RZzOXziswr9UHbpyb?si=74d3b887916347b9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"We might be old, babe. Then what? Age is just a number anyway."


Joy ketawa kecil. Ya, omongan Johnny walaupun suka ngawur dan berbau gombalan-gombalan receh, kebanyakan yang dibilang suaminya itu bener. Umur tuh cuma sebatas angka, kalau anak SMA bisa pacaran ke kebun binatang, kenapa dia sama suaminya gak bisa?

"Ah, coba kalo Yui juga ikut, heboh ini satu kebun binatang."

"Ya makanya aku tinggal."

"Padahal anaknya nangis mau ikut."

Giliran johnny yang ketawa. Kebayang muka sebel anaknya ntar kalo dia pulang dari kebun binatang. Lagipula dia tuh tau kalo si bonton bukan sebel karena ditinggal, tapi sebel karena dia pergi berduaan sama si Mami. "Lagian iri mulu, masa Daddy nya gak dikasih kesempatan berduaan sama kamu. Mau memonopoli sendiri."

Joy mendengus kecil, "Ya namanya juga anak-anak."

"Dulu kamu di monopoli sama si Chenle," kata Johnny. "Begitu Lele lepas, langsung ditempelin Yui. Terus akunya kapan?"

"Dih, udah tua."

"Berjiwa muda tap--eh, geseran sini kamu jangan dipinggir deh jalannya." Johnny sigap berpindah ke sisi jalan, "ngobrolin apa tadi kita?"

Joy nggak bisa menahan senyumnya. Memang kalo urusan manner, Johnny suh tarendra ini belum ada sih duanya. "Ngomongin kamu, udah tua."

"I know you love this old man."

"i do." jawab Joy, berjalan mundur mendahului Johnny. 

Johnny melangkah lebih cepat begitu Joy hampir menabrak ranting pohon. Mendengus pelan sambil meraih pinggang Joy biar jalan bersisian sama dia lagi. "Udah bener jalan disamping aku biar nggak nabrak. Lagian kenapa jalan mundur, nggak takut nabrak orang atau pohon?"

Joy menggeleng, "I trust you'll catch me no matter what."

"catch feelings?"

Joy ketawa kecil. "Itu juga."

Johnny senyum lembut dan sesekali mengusap pelan pinggang istrinya. "Aku harus banyak banyak terima kasih ke Mas Jeno sih ini, untuk kamu. Kalau kamu nggak jadi tutor olimpiade Jeno, i can't imagine my life without you."

Because, Daddies say so.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang