Liburan Jeno yang indah dimulai dengan bangun pagi, dengan istrinya melotot ke dia.
Literally melotot.
"Sayang?"
Siyeon, masih melotot, bener bener kaya orang penuh dendam. "Jeje, aku mimpi punya pudu lucu banget gak bohong dan barusan salah satu dari Ryujin, Lia atau Somi bunuh pudu aku itu. Aku tau ini pasti Somi karna dia punya dendam pribadi ke aku. Dia masih marah aku zina halal duluan, cih. Iri dengki hasad ghibah."
"You--what?"
"Aku mau tidur lagi," Siyeon akhirnya nutup lagi matanya, "aku harus tau siapa yang bunuh pudu aku, harus bisa tau."
Jeno senyum sendiri, nemuin kalo istrinya lucu banget. "Terus emang kalo udah ketemu lagi di mimpimu siapa yang bunuh, mau kamu apain?"
"Mau ku bunuh lah."
"Ahahahaha!" Jeno duduk senderan di kepala ranjang, "Gak boleh, Jae's mama should not be a killer."
Siyeon ngehela napas, baru buka mata buat liatin anaknya yang masih tidur di tengah tengah dia sama Jeno. Si bayi meluk perutnya dia.
"You're right, an angel should not have a devil mother."
"Yep that's rig--"
"--i should be a demon instead," Siyeon mindahin anaknya buat rebahan di papanya, "Aku bakal interogasi mereka satu satu, yang gak ngaku lehernya ku patahin."
Jeno gelengin kepalanya, "Cuma mimpi Sisi.."
Siyeon ngeliatin suaminya sebel, "TAPI KESELNYA KEBAWA KE DUNIA NYATA!"
"SSHHH!" Jeno panik begitu anaknya kebangun, "Sisi, anaknya lagi tidur sayang."
"M-maaf mas Je.."
"Ma?" Jaehyuk liatin mamanya bingung, bangun bangun kok mamanya marah, "kenapa malah?"
"Siapa yang marah!?"
"Sisi!"
Jeno ngehela napas pelan dan mindahin Jaehyuk buat rebahan lagi di dadanya, "Mama gak marah sayang, she's just a little bit crazy."
Jaehyuk ngedipin matanya beberapa kali, baru ngangguk. "Oh? Otay."
Siyeon nyubit gemes pipi anaknya, "Mama baru dibilang gila dan kamu malah okay okay aja."
"Tapi--" Jaehyuk miringin kepalanya, "mama nda gila?"
"Mama refund aja lah kamu nak."
🐻
"GEMPAAAAAAA AWAASS!"
Johnny hampir gak bernapas begitu salah satu dari si kembar lari ngelewatin dia. Refleks duduk lagi di sofa sambil megang dada.