Maaf

36.1K 6.3K 2.2K
                                    

"Somi, udah dong nangisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Somi, udah dong nangisnya."

Bukannya berhenti, Somi malah nangis kejer. Auto bikin panik suaminya yang emang pada dasarnya rada bego. Otaknya keburu blank begitu Somi nangis, gak tau harus apa.

Masih sesenggukan, Somi akhirnya ngomong. "A-ayang, buk-bukan Somi."

"Oh."

"K-kan! Oh doang uhuhuhu!"

"E-EH GAK GITU MAKSUDNYA AYAAANG."

Wah mati muda nih Haechan kalo begini terus. Ngerasa gak enak karena posisi mereka masih di depan alfamart, dan diliatin mas mas nya.

Mas mas alfamart is silently judging..

"Kita ke mobil dulu aja ya?"

Somi anggukin kepalanya dan nurut aja begitu tangannya di tarik Haechan ke mobil. "I-iya."

Nah, begitu sampai di mobil malah diem-dieman. Padahal tadi ditempat rame si Somi nangis heboh banget kaya ada yang meninggal. Begitu cuma berdua mendadak ciut.

Haechan ngeliatin istrinya yang ketara banget lagi nahan tangis. "Nangis aja."

"Capek."

"Yaudah, istirahat aja dulu. Gue tungguin."

Somi gelengin kepalanya dan meletakkan tangannya di perut. "Gue mau ngomong aja, boleh?"

Haechan nahan diri mati-matian biar gak ikutan ngelus perut istrinya. Dia kan lagi pura pura marah. "Boleh."

"Gue--" kata Somi sambil ngelus perutnya, "--mau minta maaf karna udah sempat benci dia."

"Anak gue?"

Somi langsung cemberut lagi sambil liatin Haechan, "Anak kita."

"Tapi kemaren gak mau."

"Kemaren bodoh."

"Iya, bodoh banget." Tambah Haechan, mendadak kesel lagi begitu inget Somi mau gugurin anak mereka.

Somi ngulurin tangan buat megang tangan Haechan, "Gue mau minta maaf."

"Untuk."

"Maaf karna udah goblok banget mau gugurin anak kita. Maaf karena sempat benci elo yang gak punya waktu untuk gue. Maaf karna gue kalah sama ego. Maaf karna udah jauhin lo dari anak anak. Maaf karna gue gak bisa kontrol emosi. Maaf kar--"

"--di maafin."

"Eh?"

Haechan senyum lembut dan nyentil pelan kening istrinya, "Tapi jangan diulangin lagi."

Somi langsung senyum lebar sambil gelengin kepalanya, "Janji!"

"Yang," Panggil Haechan lembut, "Denger baik baik soalnya ini gue ngomongnya sekali aja seumur hidup soalnya bukan gue banget."

Because, Daddies say so.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang