Haechan's:
Boyfriend - Justin Bieber"Yang, peluk boleh?"
Jiakh. Otak somi mendadak blank. Ini si suami balik balik dari kamar anak anaknya tiba tiba jadi mode clingy. Gak aneh sih, cuma gemes aja gitu. Pengen Somi cium cium pipi, hidung sama kantong matanya yang parah banget itu.
"Yang, boleh gak?"
"Gak boleh."
"Yah, rugi banget," ujar Haechan, makin bergeser ke arah Somi yang lagi liat isi keranjang tokopedia. Banyak cashback katanya. "Yakin nih gak mau?"
Somi ketawa--ngeletakkin handphone nya di nakas dekat kasur. "Kasih gue alasan kenapa harus tidur sambil pelukan sama lo."
"Oh, oke."
"Kemana?"
Haechan berdiri dari kasur, nunjuk Somi. "Kasih gue waktu lima belas menit, ntar gue balik lagi. Jangan tidur dulu, main hape aja. Scroll shopee gak masalah, tokped juga ga masalah. Asal jangan check out aja, belum gajian."
Somi ketawa lagi. "Baweeeelll."
Tangan Haechan diulurin ke arah istrinya itu. Mau ngajak janji kelingking, "janji dulu."
"Idih."
"Cepet."
"Iya iya, janji." Kata somi, ngatinin jari kelingkingnya.
Dan gitu aja, Haechan lari keluar kamar. Ninggalin Somi yang sebenernya ngantuk, seharian ngurusin tiga anak babinya yang menguras tenaga--energi dan emosi. Somi hampir krisis identitas gara gara si kembar, berasa mereka berdua yang tua, dia anak bungsunya.
Disuruh suruh mulu:)
Karena bapaknya lagi dinas dua hari ke bali, weh, semena mena. Begitu suara mobil si papa kedengeran dari luar rumah, baru ketar-ketir. Yang sibuk ngerapiin mainan lah, yang sibuk pura pura belajarlah, yang ganti siaran tv jadi Nusa dan Rara lah.
Emang rumah tuh kalo nggak ada Haechan, udah kayak suaka marga satwa. Somi sih yakin ini karma dia ke si Henry sama Sunny dulu. Tapi lebih yakin lagi ini karma turunan dari suaminya.
"Yang, udah tidur belom?"
Somi melirik ke arah jam dinding, "belum ada lima belas menit."
Haechan nyengir, ngeluarin kertas coretannya. "Dengerin yah."
"Apa?"
"BERITA PANAS: lima alasan kenapa Ayang tidurnya harus pelukan sama gue. Nomor empat bikin tercengang."
"AHAHAHAHAHA!"
Yang diketawain berdehem pelan, sebelum jalan ke tepi kasur buat bacain surat terbukanya. "Pertama, pelukan itu bagus buat meningkatkan hormon."