Prolog

9.5K 1K 394
                                    

"K-Ku mm-mo-hon ja-ngan," Lelaki muda itu masih terus memohon dengan terbata.

Lelaki dengan pakaian serba hitam di depannya hanya tertawa mendengar ucapan memelas lelaki muda di bawah kakinya.

"Aku akan melepaskanmu, dengan syarat kau harus bisa menghilang dari pandanganku dalam hitungan ke sepuluh. Lebih dari itu pisau ini akan melayang padamu," Ucap lelaki itu menggoreskan pisau di tangannya pada pipi lelaki muda itu.

"Akh ba-baik,"

"1"

Lelaki muda langsung bangkit dari posisinya dan mencoba berlari dari hadapan lelaki dengan pakaian serba hitam itu.

"2"

Dengan tertatih lelaki muda berlari sekuat tenaga berharap ada keajaiban yang membuatnya selamat dari lelaki gila yang mencoba membunuhnya.

"10"

"Sial!" Umpat lelaki muda saat tau dia dipermainkan oleh lelaki gila itu.

Dia semakin mempercepat larinya, mengabaikan segala rasa sakit yang ia rasakan pada tubuhnya.

Srak

"ARGH!"

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Lihat saja pisau itu kini sudah menancap sempurna pada punggungnya.

"Sudah ku bilang, jika dalam hitungan ke 10 kau belum hilang dari pandanganku maka pisau ini akan melayang padamu," Dicabutnya pisau itu dengan kasar.

"ARGH!"

"3 atau 4? 5? Bagaimana jika 21 sesuai dengan tanggal lahirmu?" Tanya lelaki dengan pakaian serba hitam itu sambil terus menusukkan pisau di tangannya pada punggung lelaki di depannya.

Sesuai yang diucapkan, 21 tusukan sudah dia hujamkan pada punggung si lelaki muda, sang lelaki muda sudah menghembuskan nafas terakhirnya beberapa menit yang lalu.

"Baru segitu udah mati, padahal aku masih ingin bermain-main. Cih tidak berguna!" Ujarnya menendang tubuh tak bernyawa di bawahnya.

Dia menunduk guna meletakkan sesuatu di dekat tubuh tak bernyawa itu. Setelahnya lelaki dengan pakaian serba hitam bangkit dan pergi dari lokasi kejadian.

"Sampai jumpa di neraka




























Yoon Sanha"

..

Aspal hitam kini telah bercampur dengan warna merah darah yang keluar dari tubuh tak bernyawa itu. Tempat itu penuh dengan orang yang berkerumun, reporter, dan polisi. Garis polisi melintang di sekitar TKP.

Orang awam sekalipun pasti juga tahu jika ini adalah kasus pembunuhan. Hei, orang bodoh mana yang mau bunuh diri dengan menusuk punggungnya sampai puluhan kali?

"Lapor ndan, tidak ada jejak lain di sekitar korban kecuali secarik kertas yang ditulis dengan tinta berwarna merah," Ucap sang bawahan kepada atasannya menyerahkan secarik kertas kepada pria setengah baya berpangkat BrigJen itu.

Sang atasan langsung menerima secarik kertas itu lalu membacanya.

'Let's play the game, pabbo-ya'

******

Cast

NCT ot23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NCT ot23

Tbc

Memenuhi permintaan para ahli kubur, dengan segenap hati gw memutuskan buat bikin fanfiction ini. Maaf kalo ceritanya ga sesuai sama yang diinginkan🙏🏻

Semoga ceritanya bisa disukai anda² semua🙃

⚠Typo bertebaran⚠

Next/Unpublish?

8 Februari 2021

Secret Killer | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang