5. Han Seojun Hamil

8.9K 895 302
                                        

"Ck! Nyuruh dateng pagi, sendirinya belum dateng!"

Setelah menyetujui untuk menjadi ukenya Suho, Seojun benar-benar menuruti kemauan Suho, salah satunya datang pagi. Sejujurnya Seojun lebih takut jika video itu sampai ke tangan teman-temannya, bisa-bisa pentolan macam dia ditertawakan.

Rekor juga buat Seojun, ini pertama kalinya dia datang ke sekolah sepagi ini, bahkan dia jadi yang pertama datang ke kelas. Dari pada pusing mikirin Suho yang belum datang, lebih baik Seojun melanjutkan tidurnya yang kepotong.

Bukannya tidur Seojun malah kepikiran apa yang bakalan Suho lakukan berikutnya. Seojun menghela napasnya di atas lengan kanan yang dia jadikan bantal untuk tidur. Kenapa TOD itu malah berakhir jadi kayak begini. Salah sendiri juga kenapa pilih dare waktu itu.

Tak berapa lama kemudian, Seojun melihat sebuah tangan bertumpu di mejanya. Ia melirik siapa pemilik tangan itu, Suho. Kedua tangan Suho bertumpu di kedua sisi meja Seojun. Jarak mereka menipis hanya terhalang kursi.

"Kenapa?" Tanya Seojun malas.

"Elo yang kenapa?"

Seojun mendesah kasar. Ia malas pada Suho, menyuruhnya datang pagi sendirinya malah belum datang.

Detik berikutnya yang Seojun rasakan sebuah elusan lembut di perutnya. Ia melirik tajam pada pemilik elusan itu.

"Bayinya berulah lagi ya?"

Seojun menepis kasar tangan Suho. "Gue cowok! Gak bisa hamil!"

Suho menarik kursi lain untuk lebih dekat dengan Seojun. Sementara Seojun sudah bangun dari tidurannya yang enggak jadi.

"Lo pasti belum sarapan."

"Iyalah! Orang lo nyuruh gue dateng pagi buta gini! Mana sempet sarapan!"

Lebay. Orang masih jam 06.00 dibilang pagi buta. Seojun itu biasanya sampai di sekolah beberapa menit sebelum bel nyerempet kesiangan. Lebih banyak kesiangannya sih.

"Lo nyuruh gue dateng pagi! Sendirinya malah telat."

"Iya maaf." Suho mengeluarkan kotak makan dan juga sebotol susu strawberi.

"Sarapan dulu." Suho menyodorkan itu semua. Dibukanya kotak makan dari Suho, isinya roti lapis.

Tanpa mikir itu ada racunnya, karena memang tidak ada, ya iyalah! Masa Suho tega, Seojun melahap roti lapis itu dengan khidmat. Enak juga, dan spesial buatan tangan Suho sendiri.

"Nutrisinya udah sesuai buat ibu hamil."

Perkataan Suho membuat Seojun menghentikkan kegiatannya. Maniknya menatap tajam Suho.

"Bisa stop gak bilang kalo gue ini hamil?!"

Suho terkekeh. Ia tersenyum. Senyumnya bukan hanya sebuah garis lurus, bibir seksi itu membentuk sebuah lekukan lebar.

Sesaat Seojun terpaku akan pesona senyuman seorang Lee Suho. Sampai mulutnya mengucap sebuah pengakuan.

"Ini pertama kalinya gue liat lo senyum."

Senyuman Suho semakin lebar. "Ini emang pertama kalinya lo ngeliat gue senyum, tapi bukan pertama kalinya lo buat gue senyum."

Suho mengacak-acak gemas rambut Seojun. Sang korban malah tersipu. Berakhir Seojun yang salting dan menepis tangan Suho.

"Jangan sentuh-sentuh!"

○○○

Dua jam pelajaran sebelum istirahat hari ini yaitu penjaskes. Kali ini olahraga dilakukan di lapangan basket indoor. Materi olahraga kali ini yaitu latihan kebugaran.

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang