"Ada apaan nih lo pengen ngobrol sama gue? Ngobrolin apaan?"
"Seojun."
"Lo beneran baper ya sama Seojun?" Tanya Chorong penuh selidik.
Mereka ada di taman belakang. Suho dan Chorong. Tanpa sepengetahuan Seojun, Suho mengajak Chorong untuk bicara perihal Seojun.
"Itu 'kan cuma main-main."
"Gue udah tahu."
"Oh ...."
"Hah?! Jadi lo udah tahu?!"
Suho mengangguk.
"Seojun itu pihak bawah."
"Hah?" Selanjutnya Chorong malah tertawa keras. Mana percaya dia kalo Seojun kaum uke.
"Yang bener aja lo!"
Suho mengulurkan tangannya meminta sesuatu. "Hp lo."
"Mau ngapain sih?"
Chorong tetap memberikan ponselnya. Entah apa yang dilakukan Suho dengan handphone Chorong, juga ponsel miliknya. Yang jelas setelah ponsel Chorong dikembalikan, itu sukses membuat pupil mata corong membola.
Chorong menghela napasnya. "Dugaan gue bener, Seojun emang gak pura-pura pingsan."
"Eh- ini beneran?" Chorong masih ragu video yang menampilkan Suho meng-anu Seojun itu beneran atau hanya rekayasa.
Suho menghela napasnya kasar. "Beneran."
"Wah! Berani-beraninya lo nyentuh sahabat gue!" Chorong menarik kerah seragam Suho, tangannya menggantung hendak memukul wajah Suho.
Suho menepis tangan Chorong. "Salah sendiri kenapa dia naruh obat perangsang."
Raut muka Chorong melemah. Ia jadi merasa salah karena Choronglah yang memberikan obat itu ke Seojun dan menyuruhnya untuk menyampurkan itu di minuman Suho. Gara-gara dia Seojun jadi kehilangan kepera—perjakaannya.
Belum lagi video mereka begituan. Suho memang bukan orang biasa. Bisa bahaya kalo video itu nyebar, bisa aja 'kan Suho ada niatan balas dendam, sebab dari awal semuanya memang main-main, berakhir dengan Suho yang merekayasa video itu, dengan hanya Seojun di dalamnya. Apalagi di situ Seojun terlihat menikmati.
Gimana kalo sampai Ayahnya Seojun tahu?
Argh! Chorong semakin merasa bersalah. Melihat kekhawatiran sahabat pacar(?) -nya itu Suho kembali berucap.
"Video itu aman, kalo gak ada yang nyebarin."
"Jangan sampe temen-temen lo yang lain liat, bilang aja kalo Seojun itu uke, jangan ngejek dia kalo dia itu pihak bawah."
"Kagaklah! Mau apapun posisinya dia tetep sahabat kita, ya paling kita goda-goda dikit."
"Bagus. Biar dia salting,"
"Soalnya gemes kalo lagi salting."
Chorong berdecak kagum. "Gak nyangka orang kayak lo bisa bucin."
Kini wajah Chorong terlihat serius, menghadap Suho sambil memegang kedua bahunya. "Jagain sahabat gue ya!"
"Gue rasa lo orang yang tepat buat jadi pasangannya Seojun."
Chorong menepuk-nepuk bahu Suho. Terus dia pergi. Tapi baru satu langkah, Chorong berhenti dan kembali berbalik menghadap Suho.
"Btw, Seojun rasanya gimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Hayran Kurgu[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...