31. Dicium Baek Kyung

1.9K 281 59
                                    

Misi Baek Kyung tidak pernah berhenti begitu saja. Besoknya di sekolah, kebetulan yang membawa keberuntungan, jadwal pelajaran penjas kelas Baek Kyung sama kelas Seojun itu dekatan. Kelas Baek Kyung duluan sih, terus kelasnya Seojun.

Masalahnya, siswa kelas Baek Kyung sudah pada bubar, tapi orangnya ini masih di lapangan sambil memainkan bola voli terus liatin Seojun yang lagi pemanasan.

Sebenernya dia enggak pemanasan sih,  cuma berdiri biasa tapi dibentengi Suho biar Si Baek Kyung enggak bisa melihat ke arah Seojun.
Meski dihalangi Suho, tak menyurutkan niat Baek Kyung untuk memperhatikan bocah itu.

Posisinya Seojun menghadap Sujin yang lagi memimpin pemanasan di depan, sedangkan Suho di sampingnya menghadap Seojun alias menghalangi pacarnya biar enggak dilirik-lirik sama Si Baek Kyung.

Seojun memajukan kepalnya lalu melirik ke arah Baek Kyung masih memperhatikannya.

"Gak usah lirik-lirik." Suho memperingati

"Gue cuma pengin tahu aja, dia masih disitu atau enggak."

"Dia masih ngeliatin lo, udah diem aja."

"Iya-iya."

Seojun terdiam, salting juga dia diperhatikan terus sama Suho dengan jarak sedekat ini. Seojun memandang ke arah lain. Gemas dengan kekasihnya, Suho mengelus rambut Seojun dengan lembut.

"Lo cuma milik gue pokoknya."

Seojun sontak menoleh, lalu tersenyum manis dengan pipi memerah menggembung. "Iya, Ojun cuma punya Suho, hihi."

"Ya ampun! Suho! Seojun! Bucinnya bisa ditunda dulu gak? Ini pelajaran olahraga, bukan pelajaran bercinta." Mr. Park, guru penjas, datang sambil berkacak pinggang.

"Iya tuh pak, mereka bucinnya gak tahu tempat."

"Kamu juga sama aja Taehoon!"

"Ho, kamu dipanggil Pak Kang suruh bimbingan, nanti surat dispensasi menyusul katanya."

Hah...
Kalo Suho kepala sekolah, dia sudah memecat Pak Kang dari dulu-dulu, suka banget guru botak itu ganggu muridnya. Kalo begini, Baek Kyung bisa lepas dari pengawasan, takutnya dia berbuat yang iya-iya sama Seojun.

"Gak papa gue tinggal?" Tanya Suho.

Seojun mengangguk ragu. "Gak papa."

Akhirnya Suho pergi meski berat hati. Sebelum pergi, Suho memberi tepukan lembut di puncak kepalanya, memberi rasa aman. Seojun melanjutkan kegiatan pemanasannya. Dia sempat melirik ke arah Baek Kyung berdiri tadi, huh... untungnya tuh orang sudah pergi.

"Bapak tinggal dulu ya anak-anak, ada panggilan alam. Jun! Kamu ikut pemanasan, jangan galau ditinggal Suho."

Seojun mendengus, ia merentangkan tangannya lalu membuat gerakan memutar seperti yang diajarkan Sujin. Pemanasan berlanjut  dengan mengangkat kaki. Seojun bisa bernapas lega kalo Baek Kyung sudah menghilang.

Duak!

"Anying."

Seojun melirik bola voli di bawah kakinya yang terlempar ke arahnya barusan. Untung saja dia 'gak jatuh, sontak seluruh perhatian siswa kelasnya Seojun teralih ke arah dia. Seojun mengambil bola itu, siapa yang berani melempar bola ke arahnya.

"Sialan! Siapa yang ngelempar bola?!"

"Oh? Lemparan gue kena elo ya?"

Seojun menoleh ke arah sumber suara.

Baek Kyung.

Lagi. Dia menganggu Seojun lagi. Seojun mendengus, lalu melempar bola itu kesal, yang ditangkap sempurna sama Si pelaku.

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang