32. Trapped in A Trap

1.7K 267 45
                                    

Nih buat yang kemarin merasa digantung wkwk...
.
.
.
.
.
.
.

Bugh!

Bugh!

Dua pukulan telak di perut Baek Kyung melayang. Seojun begitu emosi ternyata dia dipermainkan, cowok ini sama cewek tadi kerja sama buat menjebak Seojun. Tapi ini keuntungan buat uke itu, tadi 'kan Seojun niatnya mau menghajar Baek Kyung, kesempatan emas. Ruang Kepala Sekolah saja sudah berantakan.

"Kenapa lo gak ngelawan hah?!" Seojun menarik kerah seragam Baek Kyung.

Baek Kyung tertawa di balik perihnya luka di sudut bibirnya. "Gue gak mungkin nyakitin orang yang gue suka."

"Sialan!"

Brak!

Seojun mendorong Baek Kyung.

"Mau lo apa sih?"

"Gue mau lo, Seojun...."

Seojun mendengus. Lagi, dia memberi tonjokan  di muka Baek Kyung yang hanya dibalas senyuman tanpa perlawanan. Baek Kyung yang asalnya tersungkur di lantai, dia berusaha bangkit, berakting seolah pukulan Seojun tidak berarti apa-apa.

"Karna gue suka sama lo Seojun sayang, makanya gue bertingkah kayak gini, salah sendiri kenapa kabur waktu itu, gue mau lo jadi milik gue."

Bugh!

Bugh!

Seojun kembali melayangkan pukulan bertubi-tubi. Baek Kyung sebenarnya hampir babak belur, tapi cowok itu bertingkah seolah baik-baik saja, sebaliknya malah meremehkan Seojun untuk memancing emosinya.

Kini Seojun berada di atas tubuh Baek Kyung, dengan tangannya mencengkram kerah seragam Baek Kyung.

"Lo gak berhak milikin gue! Gue udah punya pacar, bangsat! Lo jangan sok kuat padahal lemah! Lawan gue bangsat!"

Tangan Seojun menggantung di udara saat hendak memukul Baek Kyung, tangannya ditahan. Hanya sepersekian detik, Baek Kyung berhasil mendorong Seojun sampai posisi berbalik, Baek Kyung ada di atas Seojun. Muka Baek Kyung mendekat, bibirnya hendak mencium bibir Seojun, tapi hal itu gagal sebab Seojun sekuat tenaga menyingkirkan tubuh Baek Kyung dari atasnya, walau hanya dengan satu tangan.

Belum tahu tenaga uke kalo lagi ngamuk sih....

Seojun berdiri, diikuti Baek Kyung yang masih sok kuatnya berdiri. Dia tersenyum miring.

"Pukulan dari tangan mungil lo gak akan berpengaruh apa-apa buat gue."

"Anjing!"

Brak!

"Astaga! Han Seojun! Kamu kenapa mukulin anak saya?"

Seojun menoleh pada suara lain yang datang, matanya terkejut, itu kepala sekolah.

"A-apa?"

Seojun berbalik pada Baek Kyung yang tersungkur di lantai akibat tendangan Seojun barusan. Sementara, korban pukulan Seojun menampilkan smirk-nya.

Gawat, ini gawat.

○○○

Di sinilah Seojun, terduduk di kursi ruang Kedispilinan yang sudah seperti rumah lain baginya. Seojun menunduk, tiba-tiba menyesali dirinya yang terlalu terpancing emosi. Ia bersama Ayah, dari tadi yang Ayah lakukan hanya memohon pada Guru Kedispilinan agar tidak mengeluarkan Seojun dari sekolah.

Ia jadi merasa tak enak pada Ayah, yang selalu memohon kayak begini tiap kali dia berbuat ulah.

"Mohon maaf, kami sudah tidak bisa mentoleri perbuatan Seojun, dia sudah terlalu banyak pelanggaran, dengan berat hati pihak sekolah men-drop out Seojun dari Saebom."

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang