Seojun menatap Suho yang tengah fokus belajar dengan mata sendu. Entah apa kesalahannya kali ini, sejak pagi tadi ketemu Suho di parkiran sekolah, dia mengabaikan Seojun.
"Suho!" Seojun begitu riangnya saat menemukan Suho berjalan menuju gedung sekolah.
Seojun senang banget, soalnya dia enggak perlu lagi merawat Baek Kyung, dan akan mengatakan kabar gembira ini.
Namun, sangat disayangkan, Suho hanya melirik Seojun lalu pergi menuju kelas. Ekspresinya saat menatap Seojun juga datar. Hal ini membuat Seojun kebingungan. Enggak hanya Seojun, Hojun shipper juga. Yang bisa dilakukan hanya menerka-nerka, apa kapal mereka karam?
Di koridor kelas, Seojun masih mencoba untuk bicara pada Suho.
"Suho, lo kenapa sih?"
Suho masih tak membuka suara. Alih-alih merespon Seojun, saat tiba di kelas dirinya malah membanting tas sampai membuat Seojun kaget, dan urung untuk bicara padanya. Jadi, Seojun akan menunggu Suho tenang dulu, baru dia akan mengobrol dengannya.
Seojun mengangkat kepala saat bel istirahat menggema di seluruh ruangan. Seojun menunggu semua orang keluar, untungnya Suho juga belum keluar. Jadi mereka berdua bisa bicara tanpa gangguan.
Saat Suho bangkit, Seojun buru-buru mencekal tangannya mencegah Suho untuk pergi.
"Suho?" Yang dipanggil malah menghentak tangan Seojun.
"Lo tuh sebenernya kenapa sih?!" Suho menghentikan langkahnya.
"Kalo lo ada masalah ngomong! Jangan bikin gue bingung kayak gini!"
Suho berbalik menatap Seojun masih dengan dinginnya. "Apa yang lo lakuin kemarin malem di rumah orang itu?"
"Hah? Gue gak ngapa-ngapain."
Suho berdecih. Lalu dia mengeluarkan ponselnya, menunjukkan sesuatu.
"Terus ini apa?"
"H-hah?"
Ponsel Suho menampilkan beberapa foto;
1. Foto Baek Kyung mencium kening Seojun tadi malam.
2. Foto Baek Kyung memeluknya saat tidur.
3. Foto Seojun yang dipeluk erat sama Baek Kyung.
Sialan!
Katanya sudah tobat, tapi ini?!
Maunya apa sih Si Baek Kyung setan?!
"I-itu—"
"Lo sengaja ngelakuin ini hah?!"
"Enggak, malem itu gue mabuk, terus di bawa ke rumahnya—"
"Jangan-jangan lo diapa-apain lagi di sana."
"Enggak! Dia bilang dia gak ngapa-ngapain—"
"Itu menurut dia! Tapi lo gak tahu 'kan faktanya kayak gimana?!" Seojun tersentak saat Suho membentaknya.
"Suho—"
"Gue makin yakin kalo semuanya disengaja, lo juga keenakan digituin sama dia."
Seojun mengepalkan tangannya. Belum sempat Suho pergi dari sana, suara Seojun kembali menginterupsi langkahnya keluar dari kelas.
"Terus kemarin lo kemana? Kenapa chat gue gak ada yang lo bales?"
Suho berbalik. "Belajar. Gak kayak lo malah asyik berduaan sama cowok lain."
"Cih! Belajar atau belajar? Sama Si Seyeon-Seyeon itu."
"Lo gak berhak cemburu sama dia, dia sahabat gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Fanfic[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...