"Lo gak percaya waktu gue bilang gue cuma temenan sama Suho pas kita belajar bareng?"
"Ya, abisnya Suho perhatian gitu sama lo."
"Gue beneran cuma temenan, emang dasarnya Si Suho rada aneh ke gue."
Langkah Suho terhenti, niatnya menghampiri Seojun urung saat mendengar pernyataan yang keluar dari bibir manis Seojun. Suho hanya berdiri di belakang mereka, tak jauh tapi lumayan untuk bisa mendengar percakapan mereka.
Jadi selama ini Suho cuma dianggap teman??
Maniknya menajam, tanganya juga ikut terkepal.
"Gue bakalan bantuin lo nyatain perasaan ke Si Suho."
Pengelihatannya semakin kentara menunjukkan amarah. Kenapa Seojun-nya malah bersikap kayak gini? Apa beberapa minggu ke belakang yang dilakukan Suho padanya hanya sebuah candaan?
Enggak.
Dia beneran suka sama Seojun. Apa perhatian Suho selama ini enggak ada artinya buat Seojun? Kenapa Seojun malah tolong orang lain buat menyatakan perasaannya ke orang yang jelas-jelas sukanya sama Seojun.
Di mana otak Seojun?
Jelas Suho marah. Apalagi setelah mendengar:
"Pokoknya! gue bantu lo nyatain perasaan ke Si Suho, gue bakalan chat dia buat nemuin gue, tapi elo yang nemuin Suho terus nyatain perasaan lo!"
Apa dia lupa kalo Seojun itu ukenya Suho? Yang artinya mereka pacaran 'kan.
Benar, beberapa detik kemudian notifikasi masuk ke handphone Suho. Ia diminta untuk menemui si pengirim pesan. Suho berbalik, ia harus sampai di tendanya duluan, yah... mari ikuti alur yang dibuat Seojun.
Suho menunggu di depan tendanya. Benar saja, bukan Seojun yang menghampirinya tapi gadis itu.
"Hai!" Sapa Jukyung canggung.
Suho berdiri, berpura-pura bingung. "Gue yang nyuruh Seojun buat nge-chat lo."
"Gue tahu."
"Hah?"
"Ayo."
Suho berjalan duluan, disusul Jukyung yang masih dengan seribu tanda tanya di kepalanya. Jukyung berlari kecil biar jalannya seiring dengan Suho.
"Lo gak tahu kalo Seojun itu uke gue?"
"Hah?!"Jukyung menghentikkan langkahnya.
Dengan cepat Suho merangkul bahu Jukyung dan menariknya untuk berjalan.
"Seojun ngikutin, gue butuh bantuan lo."
"Ba-bantuan gimana?"
"Pura-pura nyatain perasaan lo ke gue."
"Hah? Gimana dia bisa tahu?" Batin Jukyung bertanya.
Mereka sampai di tepi danau. Suho dan Jukyung saling berdiri berhadapan. Raut muka Suho kelihatan serius dengan senyuman tipis di wajahnya.
Jukyung dibuat kebingungan, tapi melihat Suho tersenyum walau tipis kayak gini membuat hatinya menghangat. Tapi dia sadar, dia harus memulai sandiwaranya.
"Gue suka sama lo," ucap Jukyung dengan suara pelan, dengan wajah yang tak ingin menatap Suho.
Wajahnya memerah, ia sangat malu. Menyatakan perasaannya, padahal cuma pura-pura. Jangan baper Jukyung!
"Ayo kita pacaran!" Jukyung memberanikan diri untuk menatap Suho, senyuman itu semakin lebar, sayangnya palsu.
"Iya." Secepat kilat, Suho menarik Jukyung ke dalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Fanfiction[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...