"Cepetan tidur! Gue mau balik!"
"Kenapa gak nginep aja?"
"Ogah!"
"Gue gak bisa tidur, jangan pulang sebelum gue tidur."
"Haiiiish!"
Seojun harus sabar. Malam ini ia masih di rumah Baek Kyung, membantunya berkegiatan. Setelah makan malam tadi, Seojun membantu Baek Kyung untuk pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua. Dan sudah lebih dari 15 menit, Baek Kyung hanya berbaring di kasurnya tanpa mau menutup mata.
Memperhatikan Seojun yang hanya bisa memberenggut kesal. Baek Kyung terkekeh, dia selalu bisa mengancam Seojun agar dikeluarkan dari sekolah jika tidak menuruti Baek Kyung. Dia juga sebenarnya maksa buat enggak tidur, biar Seojun enggak pulang-pulang, aslinya dia sudah mengantuk.
"Lo tuh kalo gak nyoba tutup mata, ya gak bakalan bisa tidur! Coba mejem! Nanti juga tidur sendiri."
"Bawel!"
"Yak!"
Baek Kyung menarik lengan Seojun sampai anak itu menindih tubuh Baek Kyung. Kepala Seojun tepat berada di dada Baek Kyung, saat mukanya mendongak dagu Baek Kyung lah yang dia lihat.
"Baek Kyung! Lepasin gue! Ugh!"
"Diem!"
"Aish! Lepasin!"
Seojun mencoba bangkit dari atas tubuh Baek Kyung. Sayangnya, seme yang ngebet sama Seojun ini kuat banget pelukannya sampe dia enggak bisa bangun. Dengan muka tanpa dosanya, Baek Kyung malah ketawa-ketiwi lihat wajah lucu Seojun yang lagi berusaha buat bangun.
"Aargh! Sialan!" Baek Kyung terkekeh.
Akhirnya Seojun menyerah. Uke itu mendongak menatap sebal ke arah Baek Kyung yang tersenyum lebar.
"Ngapa lo senyum-senyum?!" Seojun ngegas, tapi di mata Baek Kyung dia malah kelihatan imut.
Satu tangan Baek Kyung sengaja mencubit pipi gembilnya. "Lucu banget sih lo, gak salah gue suka sama lo."
"Haish!"
Seojun mengalihkan pandangannya, berbalik ke arah kanan. Tangan Baek Kyung yang mencubitnya tadi mengelus-elus lembut kepala Seojun membuatnya kenyamanan, sampai matanya merem-melek mencoba memepertahankan kesadaran agar Seojun tak tertidur. Kalo dia ketiduran di sini 'kan bahaya.
Nanti di-iya-iyain sama Si Baek Kyung.
"Jun?"
"Hmmm...?"
"Jadi istri gue ya?"
"Terserah." Itu Seojun lagi ngantuk jawabnya, jadi begitu. Si Baek Kyung malah kesenengan.
Beberapa saat setelahnya, Baek Kyung merasakan dengkuran halus Seojun. Akhirnya cowok sok garang itu tertidur, baguslah. Jadi Baek bisa iya-iyain Si Ojun—enggaklah! Enggak mungkin seme sebaik Baek Kyung jahati orang yang dia suka. Mukul aja enggak tega.
Baek Kyung ikut menyusul Seojun ke alam mimpi.
Baru tertidur 15 menit, Seojun membuka matanya. Sial! Dia malah ketiduran. Ia mendongak melihat Baek Kyung yang sudah tertidur lelap. Perlahan Seojun melepaskan lengan Baek Kyung yang melingkar di pinggangnya. Lalu dia pergi dari sana sesegera mungkin.
"Hati-hati Mas, pulangnya."
"Iya Pak."
Security rumah Baek Kyung membuka-kan gerbang untuk Seojun. Ia menunduk sebentar untuk memberi hormat.
"Hah... perhatian banget pacarnya Mas Baek Kyung, bela-belain ngerawat pacarnya sampe pulang malem."
Sementara Seojun saat berbalik, ia terkejut menemukan sebuah mobil yang dikenalinya, dengan orang yang bersandar di mobil dengan tatapan dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Fanfiction[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...