40. "Kenapa lo belain dia?!"

1.6K 259 106
                                    

Seojun menendang bola begitu kuat, seolah bisa meluapkan emosinya. Hari ini, Suho sudah balik ke sekolah. Anehnya, Suho malah mengabaikan Seojun lagi. Atau karena dia tahu Seojun jalan sama Baek Kyung?

Ah, enggak mungkin.

Suho 'kan pasti lagi sama Si Seyeon.

Atau...

Suho betulan sudah bosan kali sama Seojun, pertama mengabaikan dia dulu baru nanti Seojun diputusin. Terus balik lagi sama yang lama.

Seojun tertawa miris. Apa selama ini perasaanya cuma mainan?

Tadi Seojun sempat menyapa Suho, namun dia malah diabaikan. Harusnya di sini Seojun yang marah, kemana Suho waktu kemarin?! Kemana Suho sampai-sampai lagi-lagi enggak mengabari Seojun?!

Karena diabaikan, Seojun jadi malas buat ngomong sama Suho lagi.

Tiap kali Suho cemburu, dia bisa marah.

Tapi saat Seojun cemburu, dia dilarang buat marah.

Ah, mungkin hubungannya di ambang putus.

Seojun kembali menendang bola futsal dengan keras, bahkan ia tak peduli Chorong yang mengaduh kesakitan karena tendangannya mengenai perut gembul milik Chorong. Seojun butuh pelampiasan emosi.

Dari pagi sampai sekarang jam kosong, tidak ada guru yang masuk khusus untuk kelas 3, sebab ada rapat wali kelas juga guru mapel kelas 3. Jadi, Seojun dan kawan-kawan memutuskan untuk main futsal, kelas 3 yang lain pun ada sengaja menonton permainan mereka.

Saat ini, Seojun sama Chorong lagi rebutan bola. Saling mengecoh untuk mendapatkan bola. Posisi unggul ada di tim Seojun. Bola dikuasasi Seojun, ia terus menggiringnya sampai hampir dekat dengan gawang, Seojun memutuskan untuk melakukan tendangan jauh.

Bugh!

"Ah!"

Sial, bolanya malah keluar lapang mengenai kepala seorang cowok yang lewat sampai buku yang dibawanya berjatuhan.

Seojun berjalan menghampiri cowok itu, untuk mengambil bola juga sekalian minta maaf. Dari sudut mata Seojun cowok itu lagi membereskan buku-bukunya. Semakin Seojun mendekat semakin kelihatan siapa cowok itu.

Seojun menyeringai.

Itu Jung Seyeon.

Enggak jadi deh minta maafnya.

Tanpa rasa bersalah Seojun hanya mengambil bolanya lalu melangkah pergi dari sana untuk melanjutkan permainan.

"Han Seojun."

Sebuah suara yang sangat familiar di telinga Seojun. Suara yang biasanya memanggilnya penuh sayang, kini suara itu memanggil penuh kesan dingin. Seojun yang menghentikkan langkahnya lantas berbalik.

"Apa?"

Di sana seorang Lee Suho berdiri menatap Seojun dengan tatapan dingin. Sementara Seojun balas menatapnya garang, walau dalam hatinya merasakan sakit.

"Minta maaf."

Seojun berdecih. "Kenapa harus? Gue gak sengaja."

"Lo di sini salah, minta maaf!"

"Kalo gue gak mau?"

"Han Seojun!"

"Suho udah, gue gak papa kok." Seyeon mencoba untuk melerai keduanya, takutnya terjadi yang enggak-enggak.

"Dia aja enggak papa kenapa gue harus minta maaf?"

"Yang salah itu minta maaf, bukannya ngelunjak."

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang