35. Menurut Si Abang

1.4K 220 97
                                    

Ini Si Abang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Si Abang

Ini Si Adek, heran kok makin gemoy aja

.
.
.

"Jun?..."

Song Kang memanggil adeknya yang masih tertidur. Dari dia masuk kamar mandi sampai sekarang sudah ganti baju, Si Ojun masih tidur. Song Kang mendekat ke arah Seojun, takut-takut anak itu mati atau pingsan 'kan.

Song Kang menjulurkan jemarinya di depan hidung Seojun, mencoba mengecek masih bernafas atau enggak. Ternyata masih hidup, syukurlah Song Kang lega. Ada-ada saja ini alien satu. Song Kang memang begitu orangnya, mohon dimaklumi.

"Seojun, bangun, udah siang." Song Kang mengguncang bahu Seojun.

Masih tak ada respon, Song Kang yang tak menyerah mencoba lagi.

"Jun?..."

Suara khas yang lembut itu masih belum bisa membangunkan Seojun.

Sekarang Song Kang beralih, menusuk-nusuk pipi gembil Seojun berharap dengan ini dia terganggu lalu bangun. Ada yang mau? Tusuk-tusuk pipi Seojun kayak Song Kang? Wah kalo mau pasti sudah Song Kang jadikan bisnis, dua kali tusuk pipi gembil Ojun harganya 1 ringgit.

"Adek gue yang paling manis, hey, bangun Jun!"

Song Kang berdecak keras. Rupanya kudu pake cara kasar biar maung hibernasi ini bangun. Song Kang berdiri dari kasur, menyibak selimut dengan kasar. Lalu menendang-nendang pantat Seojun.

"Han Seojun! Bangun woy!"

"Bangun! Hari minggu jangan dipake rebahan! Wooooy!"

Seojun pastinya merasa terusik dia langsung bangun jadi Si Song Kang enggak tendang-tendang aset berharganya lagi. "Arrrghh! Apaan sih ah! Ganggu tidur aja lo!"

Song Kang berkacak pinggang. "Bangun kebo cantiiiik, udah siang!"

"Bodo." Seojun kembali tidur, kali ini dia membenamkan wajahnya di bantal.

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang