"Bis 'kan kendaran umum, siapa aja bebas buat naik."
"Aish!"
Nampaknya perang dunia ketiga akan segera di mulai.
Seojun melirik keduanya satu-satu. Pertama, Suho yang melirik Baek Kyung tajam. Kedua Baek Kyung yang selalu memasang senyuman miring. Keduanya duduk di kiri-kanan Seojun. Badan Seojun jadi kelihatan pendek saat duduk di antara mereka berdua, karena yang membuat dia tinggi adalah kakinya yang panjang.
Lagi, Seojun ada di tengah-tengah kedua seme itu.
"Aish!" Lagi, Seojun frustasi. Dia 'kan sudah punya pacar, kenapa Baek Kyung terus menganggunya.
Kenapa enggak sama dua-duanya? Jadi, dua seme, satu uke.
Enggak mungkin! Kedua seme itu pasti tidak akan mau. Yang satu dengan sikap posesifnya mana mau berbagi. Yang lainnya, begitu obsesif untuk menjadikan Seojun miliknya seorang, bukan untuk yang lain.
"Heh! Gue bilang gue udah punya pacar, stop gangguin gue!"
"Gue juga bilang gue bakalan ambil elo, dari pacar lo! Inget deal kita waktu itu! Gue gak bakalan berhenti sampe lo jadi milik gue tanpa ada gangguan."
"Haish!" Tinjuan Seojun menggantung di udara. Kalo ada kesempatan, dia bakalan hajar habis-habisan Si Baek Kyung itu.
"E-eh!"
Sebuah tarikan Seojun rasakan. Itu Suho, yang menariknya dalam pelukan seme posesif itu. Tangan Suho begitu kuat melingkar di tubuh bagian atas Seojun, seolah tak ingin ukenya diganggu Baek Kyung lagi. Sementara kepala Seojun, sudah bertengker apik di dada bidang milik pacarnya itu.
Seojun mendongak, melihat ekspresi Suho yang masih kelihatan kesal gegara kehadiran Baek Kyung. matanya lurus ke depan dengan pandangan datar. Semburat merah sudah memenuhi pipi gembil Seojun.
Walau ini bukan sekalinya Seojun berada sedekat ini dengan Suho, tapi dia selalu merasa berdebar, suhu tubuhnya juga suka naik.
"Jangan ngomong sama dia gue gak suka."
"Hah? Ohh... heem."
Seojun menganggukan kepalanya. Ia mendusel kecil menyamankan posisi pada dada bidang Suho yang dibalut kemeja hitam. Diam-diam Seojun tersenyum kecil. Pun dengan Suho ia menerbitkan senyuman tipisnya. Suho memberi hadiah pada Seojun dengan sebuah kecupan mendarat di pucuk kepalanya.
Eh? Bagaimana dengan kabar Baek Kyung melihat itu semua?
Seojun yang penasaran membalikkan kepalanya, menengok seperti apa ekspresi yang dipasang Baek Kyung.
Ternyata orang itu menampilkan smirk-nya, Seojun berpikir apa bibir Baek Kyung enggak pegal senyum miring terus. Beriringan dengan itu, tangan Baek Kyung dengan ringannya mendarat di paha Seojun.Dan Suho belum menyadarinya.
"Lo gak risih apa Jun? Pacaran sama orang posesif kek dia, mending sama gue, gue orangnya normal, gak over."
"Dih! Ogah gue sama lo!"
"Sekarang boleh ogah, nanti juga lo pasti mau." Percaya diri sekali orang ini.
"Aish!" Lagi-lagi Seojun menggantungkan kepalan tangannya sampai pelukan Suho terlepas.
Suho menatap tajam Baek Kyung, lalu kembali menarik Seojun dalam pelukannya. Baek Kyung masih berekpresi pongahanya, sampai mata Suho mengikuti alur lengan Baek Kyung, dari atas sampai tangannya ternyata ada di paha Seojun-nya, mengelus-elus bagian paha dalamnya begitu sensual. Dengan Seojun yang sesekali berontak.
![](https://img.wattpad.com/cover/257086711-288-k933463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
أدب الهواة[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...