Kemah kelas 12. Sudah menjadi tradisi di Saebom. Satu angkatan kelas 12 mengikuti kemah 3 hari dua malam. Hitung-hitung relaksasi diri, sebelum nantinya menghadapi berbagai ujian sekolah sampai puncaknya ujian nasional.
Siswa-siswi tengah menunggu keberangkatan sembari adanya pemeriksaan barang bawaan. Sudah bisa ditebak, geng Seojun membawa beberapa kaleng minuman beralkohol, dan langsung disita pihak sekolah.
"WOY!"
"Seojuuuuuun! Gue kaget!"
Seojun datang-datang sudah membuat Jukyung kaget.
"Tunggu-tunggu, kok lo malah couple-an sama Jukyung sih? Bukannya sama Suho?" Tanya Taehoon heboh.
Seojun dan Jukyung barengan melirik kaos yang dipakai masing-masing. Sama, motifnya belang-belang.
"Yak! Kenapa lo pake baju yang sama kayak gue?!" Sewot Jukyung.
"Mana gue tahu lo bakalan pake belang-belang juga," Seojun mendekat.
"Jodoh kali."
"Ish! Gue gak mau couple-an sama lo! Buka gak bajunya?!"
Seojun mundur sembari menyilangkan tangannya di dada. "Lo mau liat gue telanjang?"
"Heh! Sembarang! Buka! Buka! Buka!" Jukyung menarik-narik kaos Seojun.
"A-ah! Apa-apaan sih lo?!"
"Lo tuh sebenernya ama Suho atau Jukyung sih?" Tanya Soo-Ah, dia geleng-geleng enggak mengerti.
Sementara pacar Soo-Ah, langsung lari ke arah Suho yang ternyata dari tadi memperhatikan mereka. Di kepalanya sudah ada dua tanduk merah.
"Kenapa bukan elo yang couple-an sama Seojun?"
Suho enggak menanggapi, tatapannya jadi datar. Dia jalan maju menghampiri Seojun dan Jukyung yang masih debat soal baju belang-belangnya.
Suho langsung tarik tangan Seojun dan pergi jauh dari sana.
"Yak! Yak! Mau ke mana?"
Jukyung langsung diam, melihat punggung mereka yang makin menjauh. Lagi-lagi dia bingung, sikap Suho dan pengkuan Seojun sangat bertentangan. Tapi mana mungkin sahabatnya itu bohong.
Seojun di bawa ke toilet cowok. Karena tangannya yang lama-lama sakit digeret Suho, Seojun melepaskan cekalan tangan Suho.
"Lo mau ngapain sih?!"
Suho 'gak banyak omong. Dia memegang ujung kaos Seojun, dan menariknya ke atas. Sedikit perut ratasnya Seojun terekspos.
"E-lo mau ngapain?" Seojun berusaha menurunkan kaosnya tapi tangan Suho setia menahan.
"Ganti."
"Kenapa gue harus ganti?"
"Kenapa samaan sama Jukyung?"
Seojun menghela napasnya kesal. Dia menepis tangan Suho dari kaosnya. "Emangnya kenapa?"
Seojun menatap tajam, sementara manik Suho masih datar.
"Nurut sama gue, kalo enggak—"
"Ck! Ngancem lagi! Bisanya cuma ngancem." Seojun memalingkan wajahnya cemberut.
Suho merebut tas Seojun, mengacak-ngacak isinya mencari kaos ganti yang pas.
"Jangan diacak-acak, itu udah dirapihin sama Bunda!"
Suho menemukan kaos putih polos, percis seperti yang dia pakai. Ya ampun, oknum seme satu ini lagi-lagi dikuasai setan cemburu.
"Pake ini!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Fanfiction[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...