Berkali-kali Suho mengirim pesan pada Seojun belum ada balasan hanya ceklis dua abu. Sebelumnya Suho mengajak Seojun ke kantin, tapi pesannya itu hanya dibaca. Suho mencoba menelpon Seojun tapi hanya suara operator yang menjawab.
Suho bangkit dari duduknya berniat mencari Seojun. Tetapi, langkahnya terhenti saat berbalik menemukan sesosok lelaki manis tengah tersenyum padanya.
"H-hai Suho." Senyum canggung itu begitu mengejutkan Suho, apalagi dia memakai seragam SMA Saebom.
"Jung Seyeon?"
Setelah pertemuan itu, akhirnya mereka pergi ke taman sekolah. Duduk berdua di kursi, mencari tempat yang enak untuk mengobrol. Keduanya duduk begitu canggung, apalagi untuk seorang yang Suho panggil sebagai Jung Seyeon. Pertemuan ini cukup mengejutkan bagi Suho.
Dan membuat niatnya untuk mencari Seojun menguap.
Seyeon menghela napasnya dalam. Berancang-ancang untuk memulai obrolan.
"Gimana kabar lo, Suho?"
Suho tak menjawab. Pandangannya hanya menatap paving blok yang ada di bawahnya.
"Ah...," Seyeon menunduk. "Apa kedatangan gue bikin lo kaget?"
"Iya." Akhirnya Suho angkat bicara.
"Gue selalu berdoa lo baik-baik aja."
"Kenapa lo ke sini?"
Seyeon tersenyum miris. "Mungkin ini udah terlambat Ho, gak seharusnya gue ninggalin lo waktu itu, harusnya gue gak ngejauhin lo, harusnya gue selalu ada di samping lo, Suho... gue..."
Seyeon menatap Suho, begitupun lawan bicaranya, menatap Seyeon penuh penasaran dengan apa yang akan diucapkan.
"Gue minta maaf Ho."
Suho tersentak, bisa dia lihat dari mata Seyeon, permintaan maaf itu terdengar tulus. Terdengar Seyeon menyesali perbuatannya dulu pada Suho. Meninggalkanya di saat Suho sangat butuh orang lain untuk bersandar.
"Lo... mau 'kan maafin gue?" Seyeon menatap Suho dengan kesungguhan hatinya.
Suho tersenyum tipis lalu mengangguk. "Harusnya gue yang minta maaf."
Seyeon menggeleng. "So, can i hug you? Sebagai sambutan, gue anak Saebom sekarang." Seyeon terkekeh.
Suho mengangguk, lalu membiarkan Seyeon memeluknya.
○○○
Huh...
Seojun menghembuskan napasnya bosan. Guru menjelaskan di depan, sementara Seojun mencoret-coret random buku tulis bagian belakangnya. Seojun melirik jam, sebentar lagi jam istirahat, itu artinya Seojun sebentar lagi akan menemani alias jadi budaknya Si Baek Kyung setan.
Bel berbunyi, Seojun semakin berdesah pasrah. Hari-hari menyebalkannya akan di mulai lagi. Ia memasukan buku dan alat tulisnya ke tas secara kasar, lalu beranjak pergi ke kelas sebelah.
"Kang Sujin! Lee Suho! Kantin bareng ya?"
Seojun mendongak, penasaran dengan siapa pemilik suara yang menyebut nama pacarnya. Seorang cowok berdiri di ambang pintu dengan senyuman lebar dan lambaian tangannya pada orang yang disebutkan.
Kang Sujin diikuti Jukyung menghampiri cowok itu berbincang sebentar lalu pergi dari sana tanpa menunggu Suho. Sementara Suho, Seojun lihat dia malah menghampirinya, mungkin ini kesempatan dia untuk bertanya siapa cowok yang memanggil namanya tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Fanfiction[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...