24. "Yah, tadinya gue mau kasih hadiah."

2.8K 384 73
                                    

Sorak ramai dua kubu penonton memenuhi seluruh ruang hampa di lapangan basket indoor ini. Kedua tim yang akan berlangsung memasuki arena pertandingan. Saebom versus Serim. Setelah beberapa hari ke belakang bertarung di babak penyisihan, kedua sekolah itu akhirnya maju ke babak final.

Seojun melihat ke arah tribun pendukung Saebom, dia bisa lihat Bunda dan Song Kang ada di salah satu penonton. Bunda tersenyum saat melihat kehadiran anaknya di lapangan.

Seojun menghela napas kasar. "Lagi-lagi Ayah gak nonton," gumamnya.

Setiap pertandingan, Ayahnya pasti enggak ikut mendukung. Selalu Bunda yang datang. Dari dulu juga Ayah memang enggak setuju Seojun di basket. Bahkan, tadinya Ayah enggak kasih izin Seojun buat ikut pertandingan ini karena sudah kelas 12.

Seojun melirik Do Hyun yang berdiri beberapa meter dari tempat dia berdiri. Do Hyun juga sama kayak dirinya, melihat ke arah tribun supporter Saebom, 'kan ada Song Kang di situ.

"My Baby! Oyunku sayang! Semangaaaaaat! Kamu pasti menang!"

Do Hyun kelihatan menghela napasnya kasar, dia menutup matanya dengan sebelah tangan sambil menunduk. Seojun terkekeh melihat mereka. Gimana bisa, Si Song Kang itu, mendukung Serim tapi ada di bangku Saebom. Mana dia bawa poster dukungan buat Serim, pantas saja dari tadi dia jadi perhatian pendukung Saebom.

Do Hyun kembali mendongak dan tersenyum ke arah pacarnya. Meski agak membuat Do Hyun malu, setidaknya, pacarnya ada buat mendukung Do Hyun. Enggak kayak Seojun, Si Doi enggak bisa mendukung Seojun karena final basket sama Olimpiade barengan.

Kasian... haha!

Setelah 20 menit persiapan, pertandingan pun dimulai membuat sorak sorai penoton menaikkan nada dukungannya. Peluit dibunyikan tanda pertandingan dimulai. Bola basket yang dilambungkan menjadi rebutan kapten tim masing-masing.

Saat ini bola dikuasai Serim. Sekolah yang jadi pemenang tahun lalu itu memulai pertandingan dengan begitu baik apalagi ada Do Hyun Si Legenda basket Serim. Skor pertandingan yang baru berjalan 7 menit ini dipimpin SMA Serim.

Walau ketinggalan, kubu Saebom tidak patah semangat malah semakin terpacu untuk menang. Motivasi Saebom untuk menang tahun ini begitu kuat.

Di tengah pertandingan, kedua tim kejar-kejaran poin. Saat ini poin mereka jaraknya tipis, 55-54 dipimpin Serim. Dengan begini, pertandingan semakin memanas, teriakan penonton hingga tim pemandu sorak masing-masing jadi api semangat untuk setiap pemain.

Mereka semua mengerahkan seluruh kemampuan. Berusaha meraih trofi kemenangan, terus memaksimalkan hasil latihan kemarin-kemarin. Dengan trik-trik dan teknik lay up yang epik. Bahkan banyak kali di antara mereka yang melakukan three point. Saebom dan Serim sama-sama kuat.

Apalagi ada dua bintang lapangan yang dikagumi banyak orang, sayangnya mereka sudah ada pawangnya. Seojun dan Do Hyun.

Di menit-menit terakhir skor kedua kubu seri, 82-82. Keduanya berusaha untuk jadi yang pertama. Bola ada di tangan Serim, Sang Kapten lebih tepatnya. Teriakan menggelegar dari pendukung Serim begitu kuat, juga, dari tribun Saebom, Song Kang berteriak begitu keras memberikan suntikan semangat.

Do Hyun terus dribbling bola mendekati area lawan. Dengan sedikit trik, dia bisa mengelabui pemain lawan. Hingga dia berada di luar kotak penalti lawan, Do Hyun memutuskan untuk melakukan three point shoot. Do Hyun bersiap melempar bolanya pada ring.

Shoot!

Aah! Sayang sekali, bola itu meleset gagal masuk ke ring. Do Hyun mengacak rambutnya frustasi. Tapi tenang, ada 1 menit tersisa untuk mencetak poin lagi. Detik-detik menuju akhir pertandingan belum ada yang mencetak poin.

Seme-in SemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang