"Mau ke mana Jun?"
"Jalan-jalan Bun."
"Sama Suho?"
"Ah... iya." Niatnya.
"Yaudah, tiati, pake jaket Jun, di luar dingin."
"Gak ah, males."
"Jangan malem-malem pulangnya."
"Iyaaa!"
Seojun berjalan keluar rumahnya. Malam ini cocok untuk jalan-jalan, untuk mengabulkan keinginannya walau tanpa kehadiran Suho.
Lagi, dan lagi Seojun mengecek ponselnya, ternyata layar yang menampilan chat room dengan nama kontak Suhooo itu masih ceklis 1. Memangnya sebenarnya ada apa, sampai Suho lagi-lagi enggak mengabari.
Seojun masih terus berjalan, kali ini suasana jalanan cukup ramai.
Mengambil sebuah kertas yang sudah teremas di kantong celananya. Seojun kembali membacanya, sedetik kemudian dia tersenyum. Saat menemukan tempat sampah dekat mini market, langkahnya tertuju pada keranjang sampah lalu membuang kertas itu di bagian daur ulang.
Seojun memutuskan untuk naik bis. Menikmati ramainya perjalanan, tapi malam ini, di sini, di bis yang ia tumpangi, Seojun sendiri. Ketika orang lain punya teman atau pasangan untuk berbagi tempat duduk.
Turun dari bis, kemudian Seojun berjalan kaki. Dia mengeratkan pakaiannya yang hanya kemeja lengan panjang, memang betul udaranya dingin. Ah, Seojun jadi menyesal enggak pakai jaket.
Seojun berhenti sejenak, lalu berbalik ke belakang.
Kok dia serasa diikuti ya?
Menepis pikiran buruk, Seojun melanjutkan perjalanannya. Beriringan dengan pengunjung lain. Tak lupa membeli tiket masuk. Lift membawanya pada ketinggian Namsan. Menikmati pemandangan kota dari atas gedung.
Di atas hal yang sama dilakukan Seojun. Sama seperti pengunjung lain, mencuci mata dengan view yang menyejukkan pikiran. Jika turis lain kebanyakan mengabadikan momen dalam sebuah jepretan kamera, Seojun hanya diam menikmati sisa waktu. Kalau pun ingin berfoto, dia ingin berfoto bersama Suho, di sini.
Seojun tak pernah punya foto bareng Suho. Meskipun dia pikir itu agak alay, tapi dia juga pengin terlihat layaknya pasangan pada umumnya yang bahkan bisa memiliki foto bersama berjumlah seribu dalam satu file.
Puas berada di ketinggian. Seojun beralih ke tempat favorit semua orang. Tempat yang biasanya dikunjungi banyak pasangan. Mengunci hati mereka berharap dalam sebuah keabadian pada hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seme-in Seme
Фанфик[Book 1] Ternyata berhubungan dengan Suho bisa jadi serumit ini, rumit buat hati Seojun. Semuanya gara-gara TOD sialan yang Seojun dan teman-temannya mainkan. Salah sendiri juga sebenarnya kenapa ia memilih tantangan. Dengan entengnya Chorong-orang...