🌚 Terima Kasih Langit

969 51 1
                                    

Ost. Stevan Pasaribu | Belum Siap Kehilangan

*-*
Saat ada tak dihargai, ketika kehilangan baru mencari. Dasar aku!
*-*

 Dasar aku!*-*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐⭐

Aku pikir kesibukanku di kantor mampu membuatku lupa akan kejadian semalam. Ternyata aku salah, justru aku semakin mengingatnya. Mengingat secara detail bagaimana Bintang dengan penuh nafsu menindihku dan ...

Vangke! Kenapa otakku merekam jelas setiap detail yang terjadi semalam?

Bukannya selesai, justru kerjaanku malah terbengkalai tanpa satu pun yang rampung.

Brak!

Map yang cukup tebal terlempar ke lantai setelah kubanting cukup keras. Kampret! Ngilu sekali selakanganku saat berdiri tiba-tiba. Benar-benar aku tidak habis pikir dengan para penjaja jalanan yang setiap malam menjajakan dirinya. Bagaimana mereka bisa tahan dengan rasa sakit yang mengganggu ini setiap hari? Sungguh, aku salut pada mereka.

Demi gaya hidup mewah, mereka rela menahan sakit yang luar biasa. Benar-benar sungguh keras hidup ini. Standar gaya kehidupan yang tinggi membuat mereka rela melakukan apapun termasuk menjual diri sendiri. Terkadang saat diri sendiri sudah tak laku, mereka tega mengorbankan teman, saudara bahkan darah daging mereka sendiri. Miris!

"Rena!"

Asisten yang selalu siap di dekat ruanganku itu dengan sigap segera masuk ke dalam ruanganku. Tahu, jika aku sudah berteriak pasti ada hal yang tidak beres dengan kerjaan para bawahanku.

"Iya Buk, saya disini," lapornya setelah berdiri di depan mejaku kerjaku.

Tangannya saling memilin dengan wajah menghadapku, gemetar. Menahan rasa takut berhadapan dengan atasannya yang dingin dan galak.

"Ambil laporan tak berguna itu, kembalikan pada Vivi. Saya tidak mau menerima laporan yang dikerjakan asal-asal seperti itu!" perintahku dengan nada yang tegas.

Sebenarnya aku bukannya galak, aku hanya ingin mendisiplinkan para bawahanku di divisi keuangan. Hidup ini keras, itu yang harus mereka pahami.

Rena mengangguk dan segera memungut map yang berisi laporan bulanan perusahaan yang tidak beres sama sekali. Bisa bangkrut perusahaan ini jika divisi keuangannya membuat laporan secara asal-asalan.

Aku menahan ngilu saat kembali mendudukkan bokongku. Sampai kapan rasa tak nyaman ini kurasakan?

Tring ...

Sebuah pesan masuk ke hapeku mengalihkan perhatianku. Kuraih benda pipih yang berada di dalam tasku. Sebuah chat masuk dari Angkasa.

Angkasatanis
|Kak mama kangen, mama minta Kakak buat jenguk mama

My Cold Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang