Ost. Yoon Mi Rae | You Are My World
*_*
Karena tanpa Bintang, Bulan tidak akan sempurna.
*_*⭐⭐
Untuk orang lain, mungkin honeymoon adalah waktu yang dinanti bagi seorang pengantin baru. Mereka bisa menyalurkan hasrat sekaligus menghabiskan waktu berdua bersama orang yang dicintai. Tertawa dan bercanda seraya mengungkapkan rasa cinta. Mungkin itu adalah sepercik haluku tentang seperti apa honeymoon yang kuimpikan. Mungkin.
"Bulan! Sempak gue mana?!" Aku menutup rapat telinga mendengar teriakan absurd Bintang dari dalam kamar mandi. Seusai berlari pagi dan mengeringkan keringatnya.
Pagi ini dia sudah ribut untuk lari pagi mengelilingi pantai. Meninggalkanku sendiri di kamar hotel. Saat aku ingin ikut, dia melarang dengan keras. "Lo gak usah ikut deh! Lo itu udah kurus, dekil. Gak perlu lari pagi, nanti makin kurus dan bulukan. Kapan glow up nya coba?" katanya yang sangat ngejleb di hati.
"Udah lo bawa, Geblek!!" teriakku kesal.
"Oh iya, nyangkut di kloset Lan sempak gue!"
"Bodok amat," sergahku malas.
Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan-jalan di bibir pantai. Sekedar menikmati angin pantai yang sejuk. Wisatawan masih sepi. Tak banyak orang yang bermain di bibir pantai. Aku merasa lega, karena itu artinya aku tak perlu takut untuk mendapat tatapan dari orang banyak.
Aku memang begitu. Semenjak trauma yang kualami, aku memilih menutup diri dari orang lain. Bukan karena aku tidak ingin mencoba membuka hati kembali, namun aku hanya takut untuk salah menjatuhkan hati dan terluka lagi. Aku tidak ingin rasa sakit yang begitu sulit kusembuhkan terbuka lagi.
Menjadi seorang yang dijauhi bahkan dibenci banyak orang hanya karena mereka tidak memahami dirimu itu sangat sulit. Semenjak trauma itu, aku merasa sulit untuk berada di antara banyak orang. Sangat sulit untuk mengahadapi tatapan orang-orang banyak. Rasanya seperti ada banyak kotoran yang menempel di tubuh. Risih.
Kuhirup dalam-dalam angin pantai yang masih segar. Hah, sunguh. Hal ini lah yang paling aku suka dari pantai. Sejuk dan tenang. Ketenangan yang kurasakan sebelum si makhluk absurd itu datang dan mengacaukan semuanya.
"Bintang, lepasin!!" Aku berusaha menarik diriku dari tarikan Bintang yang mengarahkanku ke pinggir laut.
Baru saja aku merasakan kedamaian dan ketenangan. Kenapa makhluk absurd ini sangat suka menganggu dan menjahiliku. Tidak tahu datang dari mana, tiba-tiba dia langsung menarik tanganku dan menyeretku ke pinggir laut yang dingin.
"Mandi dulu, Bulan. Lo kan belom mandi tadi, sini gue mandiin." ndasmu, Mas!
"Enak aja! Gue udah mandi tadi waktu lo lari pagi," jelasku yang tak dihiraukan Bintang.
Rupannya usahaku untuk melepaskan diri berakhir dengan aku yang tercebur ke pinggir laut sampai basah kuyup. Rasa dingin menjalar melalui kulitku. Sungguh manusia tak berhati.
Melihatku yang basah kuyup di dalam air, Bintang justru tertawa terbahak-bahak. Tak lupa dia mengambil handphone dan memfotoku.
"Lo lucu, Lan. Kayak anak ayam kecebur got. Bakal gue jadiin stiker whatsapp foto lo nanti, biar lo viral. Ahahah ..." ejeknya padaku yang masih mendekap tubuh di dalam air.
Tak kehabisan akal. Aku menarik satu kaki Bintang yang dekat denganku. Karena kehilangan keseimbangan dia pun terjatuh ke dalam air. Tapi, kenapa dia malah jatuh menimpa tubuhku. Dan yang bikin kesal, tangannya itu loh nempel di dadaku. Arghh ... Niat hati ingin balas dendam kenapa justru aku yang sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Wife (Completed)
RomanceBintang Wijaya Kesuma, seorang guru di salah satu SMA terfavorit di Jakarta. Otaknya yang pas-pasan membawanya menjadi guru sejarah yang lebih sering terpaku pada buku. Bintang bukanlah guru yang disiplin, tegas, apalagi rajin. Dia guru paling santu...