15. DENDAM BUDI [2]

194 90 32
                                    

NOTE : Mohon maaf apa bila ada sedikit perubahan alur dalam part ini

Happy reading❤

*****

Bel pulang sekolah telah berbunyi dari lima menit yang lalu, kini Gilsha sedang menunggu teman-temannya yang pergi ketoilet, didepan pintu gerbang sekolah.

Keadaan didekat pintu gerbang tidak terlalu ramai, mungkin karna sebagian murid sudah ada yang pulang. Tetapi ditempat Gilsha menunggu itu memang jarang dilewati oleh para murid, jadi ditempat ia menunggu itu bisa dibilang sepi.

Setelah menunggu hampir sepuluh menit, teman-temannya tak juga datang dan suasana diarea pintu gerbang pun semakin sepi ditambah langit yang sudah mulai mendung.

Tanpa Gilsha sadari, sedari tadi ada pria misterius yang mengintainya dari jarak yang tak cukup jauh.

Siapa dia?

Pria itu melihat suasana sekitarnya untuk memastikan tidak ada yang melihat kejadian itu.

BUGH..

Tiba tiba pria itu menghampiri Gilsha dan langsung memukul tubuh belakangnya dengan sebuah kayu, Gilsha pun terjatuh ditanah dan tak sadarkan diri. Pria itu langsung menggendong Gilsha dan membawanya kesatu mobil yang tak jauh dari tempat itu supaya tidak ada yang melihat kejadian itu.

Mobil itu pun langsung melintas pergi dari area sma Garuda.

Tak lama teman-temannya Gilsha datang dan mereka bingung karna saat sampai ditempat tadi, Gilsha itu tidak ada disana. Kemana Gilsha? Apa ia sudah pulang duluan karna cuaca yang sudah berubah mendung? Pikir teman temannya.

"Kayaknya dia udah pulang duluan karna kelamaan nungguin kita deh." ujar Abriella.

"Kayaknya, lo sih, Ra. Lama banget!" tuduh Gabriell.

"Kok gue sih!" kesal Aurora.

"Emang lo, coba aja kalo lo tadi nggak beli makanan dulu pasti Gilsha nggak pulang duluan!" ucap Gabriell.

"Udah woy, kita langsung pulang ke rumahnya Gilsha aja. Dia udah nungguin kita pasti." lerai Abriella.

"Naik apa, El? Taksi yang tadi pasti udah pergi sama Gilsha." ucap Gabriell.

"Ya pesen lagi, atau naik angkot aja? Gimana?" tanya Abriella.

"Naik angkot aja biar cepet sampai rumah Gilshanya, gue udah laper." lirih Aurora.

"Ya udah." mereka pun menunggu kedatangan angkot yang melintas dan tak lama ada satu angkot yang melintas mereka langsung menaiki angkot tersebut.

*****

Gilsha membuka matanya perlahan lalu melihat kearah kanan dan kiri, ia bingung dimana ia sekarang tempat ini sama sekali belum ia datangi sebelumnya dan kenapa ia duduk dikursi ini?.

Apa seseorang yang membawanya kesini? Tapi siapa? Dan kenapa ia dibawa kesini?.

Raut wajah Gilsha berubah menjadi ketakutan karena ia baru tahu kalau tangan dan juga kakinya diikat dengan tali, bahkan mulutnya ditutup dengan lakban. Siapa yang melakukan ini? Apa ia sedang diculik?.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang