26.PAKSAAN

128 32 54
                                    

Happy reading❤

*****

"Apaan sih? Berisik loh!" ucap Alex kepada seseorang yang berteriak tadi.

Seseorang itu menghampiri meja Alex.

"Kamu tuh bener bener ya!" ujar orang itu.

"Apa?" sahut Alex santai.

"Kamu tuh sama sekali gak mikirin perasaan aku apa? Pantes aja sekarang kamu udah gak pernah anter jemput aku, ternyata kamu selingkuh dari aku!" ucap orang itu.

"Emang dia tukang ojek loh apa, Len!" cetus Bara kepada orang itu─Helena.

"Diem deh Bar, bisa gak kali ini aja loh gak ikut campur urusan gue sama Alex!" pinta Helena.

"Gak bisa!" titah Bara.

"Terserah loh deh, intinya sekarang loh diem loh tutup mulut bawel loh itu!" ucap Helena. Bara tertawa renyah.

Albert menyenggol lengan Bara, "Makanya jadi orang jangan suka ikut campur urusan orang!" bisiknya.

"Yeh jadi loh yang sewot!" balas Bara.

"Udah, ssttt!" Albert menutup mulut Bara.

Kembali dengan Helena, Helena kini benar benar dilanda cemburu.

"Sebenernya kamu nganggep aku gak sih, Lex?" tanya Helena dengan menatap mata Alex, sedangkan yang ditatapnya memalingkan wajahnya.

"Tatap aku, Lex!" pinta Helena masih tak diubris sama Alex.

"Oke kalo kamu gak mau tatap aku, tapi aku serius tanya sama kamu. Kamu anggap aku pacar kamu atau gak?" tanya Helena dengan penuh tekanan diakhir ia berbicara.

"Nanti kalo dijawab enggak nangis lagi!" sindir Bara.

Helena melirik pria bermulut pedas itu─Bara, "Gue udah suruh loh diem ya, atau emang loh itu gak bisa diem?"

"Suka suka gue dong, mulut mulut gue masalah banget kayaknya sama loh!" ujar Bara santai.

"Jelas masalah, sekarang gue lagi ngomong penting sama Alex dan ucapan yang keluar dari mulut loh itu ganggu suasana banget!" ucap Helena.

"Ekhem." Bara berdeham.

Helena kembali melirik Alex, "Jawab aku Lex, jangan diem aja!" katanya.

"Loh mau gue jawab?" tanya Alex kepada Helena. Helena mengangguk.

"Bukannya loh sendiri udah tau apa jawaban dari gue? Gue gak pernah anggap loh pacar gue!" tekan Alex.

Jleb..

Perkataan Alex berhasil menusuk hati Helena, Helena benar benar tak menyangka kalau pria yang selama ini dirinya sayang ternyata tidak pernah menganggap dirinya sebagai pacar.

Sungguh kalau saja waktu bisa diulang, ia tidak akan pernah menyia nyiakan Alex sampai kapan pun. Sekarang kalau sudah begini dirinya juga yang menyesal.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang