17. PERTOLONGAN

179 79 28
                                    

NOTE : Mohon maaf apa bila ada perubahan di dalam part ini

Happy Reading❤️

*****

Kedua pria itu membuka pintu ruangan dimana Gilsha disekap, mereka terkejut karena saat pintu terbuka mereka melihat Gilsha yang tidak sadarkan diri dikursi itu.

Mereka mendekati kursi itu dan berusaha untuk membangunkan Gilsha, karna mereka pikir Gilsha sedang tertidur.

"Sial, kenapa nih cewek gak bangun bangun juga!" Geram pria itu, Boy.

"Loh kasih dia makan malam itu kan, Bud?" lanjut Boy.

"I-iya." jawab pria yang satunya, Budi. Sebenarnya Budi berbohong ia tidak memberikan Gilsha makan malam itu, tetapi ia malah berprilaku kasar kepada Gilsha.

"Kalo udah dikasih makan bagus lah, paling dia cuma kecapekan." ucap Boy.

"Iy-"

"KELUAR LOH BANGSAT!" potong seseorang yang berasal dari luar gedung.

"Cepet banget dia tau tempat ini." ucap Boy.

"Buruan pake penyamaran!" lanjut Boy. Lalu ia dan Budi memakai hoodie hitam dan juga topeng badut yang sama persis dengan yang mereka pakai kemarin.

"Ayok!" Boy dan Budi melangkahkan kakinya keluar ruangan dan menuju luar gedung.

Mereka telah sampai diluar gedung dan menampakkan Alex dengan wajah yang penuh dengan amarah.

"Cepet juga loh tau tempat ini!" ujar Boy dari balik topeng.

"Mana Gilsha?!" tanya Alex.

Boy terkekeh. "Lo mau Gilsha? Langkahin dulu kita." katanya.

"BANGSAT!"

BUGH..

BUGH..

BUGH..

BUGH..

Perkelahian pun terjadi antara dua pria bertopeng dengan Alex didepan gedung tua tersebut.

Tak lama kedua pria topeng itu pun terkapar lemas ditanah, dan tak tunggu lama langsung saja Alex membuka kedua topeng dari wajah pria itu dan menampakkan jelas wajah kedua pria itu.

"Udah gue duga! Bangun loh, kasih tau dimana lo nyekap Gilsha!" ucap Alex dengan nafas yang menderu deru seraya menarik kedua kerah baju pria itu.

"Jawab bangsat!" lanjut Alex karena tidak ada jawaban dari keduanya.

"L-lo kesini mau ny-nyari Gilsha kan, l-lo cari aja se-sendiri!" jawab Boy terbata bata.

BUGH..

Alex memukul kembali Boy yang sudah terkapar lemas.

"Kasih tau atau gue habisin lo?" geram Alex.

"T-tadi udah gue j-jawab." jawab Boy.

"BANGSAT!" sentak Alex.

"G-Gilsha ada dilantai d-dua ruangan p-pertama!" jawab Budi.

Alex melepas kerah baju mereka berdua kasar, lalu berlari menuju ruangan yang diberi tahu oleh Budi tadi.

"Tunggu gue, Sha!" gumam Alex.

Akhirnya Alex sampai dilantai dua dan kini ia tengah berada didepan pintu ruangan pertama.

Ia membuka pintu ruangan tersebut, ia langsung berlari mendekati Gilsha saat melihat Gilsha yang tak sadarkan dengan tangan dan kaki diikat tali.

Alex membuka ikatan dan membuka pelan lakban yang menempel dimulut Gilsha, saat ikatan sudah dibuka Gilsha terjatuh kedalam pangkuan Alex.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang