38. TAKUT SALAH PAHAM

94 17 5
                                    

"Makasih ya, Dit. Lo jadi repot-repot nganterin gue ke rumah." ucap Abriella seraya menyunggingkan senyuman kepada Adhitya.

Adhitya membalas senyuman tersebut. "Gue dari lama udah nungguin momen kaya gini lagi, El." ucap Adhitya didalam hatinya.

Pandangannya tak bisa lepas dari wajah Abriella, entah mengapa ia sulit untuk memalingkan pandangannya dari wajah gadis itu, "Sama-sama." jawab Adhitya.

"Lo nggak kenapa napa kan?" tanya Abriella.

"Kalo ada yang terluka bilang sama gue biar gue obatin dulu lukanya." lanjutnya.

"Nggak usah, lagian juga cuma luka kecil besok juga sembuh!" kata Adhitya.

"Beneran? Atau lo mau minum dulu gitu?" tanya Abriella lagi.

"Dirumah lo ada siapa?" tanya balik Adhitya.

"Biasa, cuma ada ibu sama adek gue." jawab Abriella.

Mendengar itu, Adhitya diam sejenak untuk berpikir. "Tapi gue nggak ganggu kan?" tanya Adhitya sekali lagi untuk memastikan.

"Nggak kok, lo tenang aja. Gue yakin ibu sama Tiara belum tidur, karna emang mereka biasa tidur tengah malem." ucap Abriella.

"Yaudah kalo gitu." Abriella mengangguk, lalu ia membawa Adhitya masuk kerumah bersamanya.

Saat mereka berdua masuk kedalam rumah, seisi rumah dibuat kaget oleh mereka berdua. Terlihat wajah terkejut dan heran terpampang dari wajah ibunya Abriella.

"Assalamualaikum." Mereka berdua mengucap salam bersamaan.

"W-waalaikumsalam," ibunya dan sang adik menjawab salam tersebut tanpa mengubah mimik wajah mereka yang masih terkejut.

Ibunya beranjak bangun dari sofa dan menghampiri mereka berdua yang masih berada dipintu, disana mereka berdua sedang melepas sepatunya masing-masing.

Begitu sampai didepan mereka, ibunya itu mendekati Abriella lalu berbisik, "Kalian balikan?" Abriella terkejut, kenapa bisa ibunya berbicara seperti itu.

"Nggak bu." ucap Abriella yang masih berbisik bisik dengan ibunya.

"Masa sih? Kok bisa dia anterin kamu pulang?" tanya ibunya yang masih penasaran.

Abriella bingung ingin menjawab apa, pasalnya memang ia dan Adhitya tidak balikan. Tetapi, ibunya ini masih saja tidak percaya dengan anaknya sendiri.

Dengan sengaja Abriella menyenggol lengan Adhitya dan memberi kode untuk menjelaskan kenapa ia menghantarkan Abriella pulang. Ia pun menoleh dan langsung mengerti dengan apa yang dimaksud oleh gadis disebelahnya ini.

"Hai tante, apa kabar?" sapa Adhitya.

Mendengar sapaan yang diberikan oleh Adhitya, ibunya Abriella menoleh dan tersenyum, "Baik, kamu sendiri gimana?"

"Baik juga, oh iya tante maaf banget nih ganggu malem-malem tadi aku ga sengaja ketemu sama El ditengah jalan. Karna aku pikir udah malem gini dan jalanan udah sepi jadi aku sengaja anterin El kerumahnya." ucap Adhitya seraya mengusap usap tengkuknya.

"Oalah, tante pikir kalian balikan." balas ibunya Abriella.

"Eh nggak tan, maunya sih gitu tapi El nya gamau, hehe." kata Adhitya sambil cengengesan pelan.

Abriella melirik Adhitya dengan lirikan mematikan yang membuat lelaki tersebut langsung diam tak berkutik.

"Cie.." ledek adiknya yang bernama Tiara itu.

"Apa lo cie cie!"

"Udah udah, mending kamu duduk dulu sini, Dit." ujar ibunya Abriella.

Adhitya melirik Abriella sedikit, sepertinya gadis itu sedang kesal sekarang karena perkataannya tadi.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang