11. CANTIK

308 116 74
                                    

NOTE : Mohon maaf apa bila ada sedikit perubahan alur dalam part ini

Happy reading❤

*****

Gilsha kini tengah bersiap siap untuk pergi keacara makan malam bersama dengan keluarganya Alex. Ia sangat gugup, belum pernah ia segugup ini apa bila ingin pergi kesuatu acara.

"Lo udah perfect banget, Sha." puji Gabriell.

"Perasaan biasa aja deh." ucap Gilsha.

"Lo tuh nggak sadar kalo lo itu cantik banget? Gila sih!" ucap Gabriell.

"Kapan gue bisa secantik lo, Sha. Insecure gue liat lo." ujar Abriella.

"Ini lagi, semua orang cantik termasuk lo semua. Jangan pernah lagi insecure itu tuh cuma buat kalian jadi nggak percaya diri sama diri kalian sendiri!" omel Gilsha kepada teman temannya.

"Tau lo pada, orang mah kayak gue nih. Percaya diri." sombong Aurora.

"Lo mah kepedean kali, Ra. Bukan percaya diri." cetus Gabriell.

"Sekarang jam berapa?" tanya Gilsha.

"Udah mau jam tujuh, Sha. Kok Alex masih belum jemput lo sih?" tanya Abriella balik.

"Nggak tau nih." jawab Gilsha.

Tin.. Tin..

Terdengar suara klakson dari luar rumah Gilsha.

"Itu pasti Alex, Sha." ucap Gabriell.

"Coba gue cek dulu bentar." sambung Gabriell lalu berlari kearah pintu luar.

Ia membuka pintunya dan benar saja ada Alex yang tengah duduk dimotornya.

"Ekhem." Gabriell berdeham membuat Alex menoleh kearahnya. "Nungguin Gilsha ya?" tanya Gabriell.

"Iya." jawab Alex.

"Gilsha udah siap kok, bentar ya gue panggilin." ucap Gabriell dan hanya diangguki kepala oleh Alex.

Gabriell kembali berlari masuk kedalam rumah untuk memanggil Gilsha.

"Sha, Alex udah nunggu lo tuh di depan." ucap Gabriell dengan nafas yang berderu deru.

"Diluar? Atau diteras?" tanya Gilsha.

"Diluar, buruan sana." jawab Gabriell.

"Cie Gilsha, awas nanti jantung lo
copot lagi." celetuk Aurora.

"Apa sih, Ra. Ya udah gue kedepan dulu ya gaes." pamit Gilsha kepada teman temannya.

"Have fun, Sha." ucap Abriella.

Gilsha pun melangkahkan kakinya menuju pintu luar untuk menghampiri Alex.

Saat sampai dibelakang pintu ia benar-benar sangat gugup, bahkan sedari tadi ia terus menerus merapihkan pakaiannnya yang padahal sudah rapih.

Ia mengatur nafasnya lalu kembali melangkahkan kakinya dengan pelan. "Sorry ya udah buat lo nunggu lama."

Alex menoleh kearah suara dan saat ia melihat Gilsha jantungnya menjadi berdetak lebih cepat dibanding tadi dan matanya pun tidak bisa beralih dari kecantikan Gilsha malam ini, benar-benar cantik.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang