39. TIDAK DIKENAL

103 17 11
                                    

"Arghh ngeselin banget sih!" kesal Gabriell seraya menyimpan ponselnya di atas meja.

Sekarang sudah waktunya istirahat, Gilsha dan temannya memutuskan untuk berdiam diri dikelas.

Tiba-tiba Gabriell menaruh kepalanya di atas meja dengan tangan yang dibiarkan turun, ia tampak sedikit muram.

"Kenapa sih lo?" tanya Abriella.

"Nggak apa-apa." jawab Gabriell lesu.

"Nggak apa-apa gimana, ini lo lesu banget kayak belom makan sebulan tau gak!" ucap Abriella.

"Kalo ada apa-apa cerita aja kali, Gab." ujar Aurora.

Gabriell yang mendengar perkataan Aurora langsung mengangkat kepalanya dan duduk tegak dengan wajahnya yang masih terlihat tidak semangat.

"Ardhian nggak bales pesan gue dari kemarin, gue telepon juga nggak di angkat. Gue khawatir dia kenapa-napa, malah sekarang dia nggak masuk sekolah gue kan jadi tambah khawatir!" ungkap Gabriell kepada ketiga temannya itu.

"Oh," Abriella mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gara-gara si cowok tengik itu ternyata!"

"Liat aja tuh cowok, kalo sampe dia macem-macem sama lo gue gampar dia!" geram Abriella.

"Sabar, El." Gilsha mengusap usap punggung Abriella supaya cewek itu tidak terlalu emosi.

"Gab, mungkin aja dia sibuk jadi nggak sempet bales pesan lo. Alex juga gitu kok, dia bilang dia ada urusan sama Gang mereka itu." ucap Gilsha.

"Masa sih? Tapi seenggaknya dia kabarin gue kalo dia emang sibuk." ujar Gabriell.

"Udah lo sabar aja, nanti juga dia bales chat lo kok." kata Gilsha.

"Tap--"

Sebelum menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba sebuah notifikasi masuk dari ponselnya Gabriell, terlihat dari layar bahwa nama Ardhian yang muncul.

Wajah Gabriell langsung berubah dari muram menjadi sumringah.

"Udah bales tuh pasti." ucap Aurora.

"Iya lah pasti, nggak mungkin kalo belum bales dia seseneng itu!" timpal Abriella.

*****

Kini seluruh siswa dikelas 12 IPA 1 sedang bersiap untuk pulang.

"Sha, lo pulang sama siapa?" tanya Reza yang kebetulan ia duduk dibangku sebelah meja Gilsha.

Gilsha menoleh ke arah Reza, "Gue dijemput." jawabnya.

"Gak mau bareng gue?" tanya Reza.

"Gue nggak mau ngerepotin lo, Za. Lagian juga gue ada urusan habis ini." jawab Gilsha.

Reza mengangguk mengerti, "Ya udah."

"Guys gue duluan ya!" seru Reza, lalu ia pun pergi dari hadapan keempat gadis itu.

"Baik banget ya si Reza." ucap Aurora saat Reza sudah meninggalkan ruang kelas mereka.

"Iya lah, cowok yang modelannya kayak dia tuh emang baik-baik." balas Abriella.

"Baik mana sama Adit?" timpal Gabriell, Abriella langsung melirik Gabriell dengan malas.

"Pake nanya lagi, baikan Reza lah!" ucap Abriella dengan nada kesal.

Mendengar jawaban Abriella, Gabriell langsung tertawa kencang membuat siswa yang masih berada di dalam ruang kelas menatapnya dengan tatapan tajam.

Merasa seram, Gabriell pun langsung menghentikan tawanya. "Sorry guys." ucap Gabriell kepada siswa lain.

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang