MENIKAHI DUDA

1. Tentang Aku

                  1.    TENTANG AKU

Hai, kenalin namaku Devi Elina Vasthi, usiaku 25 tahun. Aku tinggal di kota kediri, aku bekerja sebagai guru PNS di salah satu SD Negeri  di kotaku. Nama Bapakku Damar Pranoto, nama Ibuku Mia Ambarwati. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Aku punya seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA namanya, Sukma Amalia Varuni.

Bapakku seorang PNS biasa di Dinas Pendidkan, sedangkan Ibuku karyawan di salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia. Hari-hari kulalui seperti kebanyakan orang pada umumnya, pulang pergi kerja setiap harinya dan kalau hari Minggu kuhabiskan dengan rebahan santai, namanya juga hari libur berarti ya libur dari segala kegiatan dong. Terkecuali kalau memang ada janji hangout bareng teman atau janji kencan sama mas Juna.

Arjuna Satria Wirawan, yang biasa kupanggil mas Juna adalah cowok yang hampir 3 tahun ini menjadi pacarku.pacaran  Udah kayak kredit motor aja ya, genap 3 tahun lunas cicilan, wkwkwkwk. Usiaku dan mas Juna selisih 3 tahun, saat ini usianya 28 tahun. Aku gak tahu hubunganku dengan mas Juna ini akan berujung kemana, karena selama ini gak pernah ada omongan yang menjurus ke arah yang lebih serius. Akupun juga gak pernah tanya dan menyinggung tentang itu. karena aku tau mas Juna selalu menghindar ketika topik soal pernikahan muncul saat kita lagi kumpul bareng temanku ataupun teman mas Juna. Apalagi lewat chat atau telepon mas Juna gak mau membahas topik yang satu itu. Mas Juna selalu bilang, aku capek yang pulang kerja, gak mau bahas yang berat-berat. Mas Juna bekerja di salah satu tempat Karaoke terbesar di kota tetangga. Biasanya dia pulang ke Kediri seminggu sekali atau 2 minggu sekali, tergantung jadwal kerjanya.

Seperti yang aku bilang tadi kalau hari Minggu biasanya aku Cuma rebahan, tapi tidak untuk pagi ini. Pagi ini aku udah bersiap karena memang aku ada janji kencan sama mas Juna. Sabtu malam kemarin dia baru sampai di Kediri.

Tok..tok..suara pintu kamarku di ketuk dari luar, tak lama kemudian menampakkan sosok ibuku yang masih terlihat muda di usianya yang ke 47 tahun.

“ kamu mau kemana nduk ? kok wis rapi". Tanya ibuku, sambil masuk lalu duduk di tepi ranjangku.

“ mau keluar sama mas Juna, bu". Jawabku sambil merapikan jilbab segi empat warna hitam yang aku kenakan.

“ kamu sama Juna mau sampai kapan pacaran terus? Kalau memang sudah sama sama sreg disegerakan saja, gak baik pacaran lama-lama". Protes ibuku. Seperti  biasa setiap aku mau jalan sama mas Juna, Ibu selalu bertanya dan mengatakan hal yang sama.

Kuputar kursiku saat ini aku duduk berhadapan dengan Ibu, kuraih tangan Ibuku lalu kugenggam.

“Bu, ibu tenang aja kalau nanti devi  mantap mau menikah Ibu orang pertama yang akan Devi kasih tau. Devi juga gak mau pacaran lama-lama bu". Jawabku pada ibu dengan mengulas senyum.

“ Ibu cuma khawatir aja nduk, Ibu Cuma ingin kamu mendapatkan pria yang sholeh,baik dan bertanggung jawab. Ibu gak masalah dia kaya atau gak, yang penting dia kerja gak masalah apapun pekerjaan dia yang penting halal" 

“ inggih bu, pandonganipun bu". ( iya bu, mohon doanya ya bu ). Jawabku sambil memeluk ibu.

Selepas obrolan singkat dengan ibu tadi kini aku tengah duduk di sofa ruang tamu. Sambil menunggu mas Juna datang kumainkan HP kubuka satu persatu notifikasi WA yang  masuk dari beberapa temanku yang tadi belum sempat kubalas. Lalu kulihat ada satu notifikasi masuk dari nomor asing yang tidak kukenal.

081234xxxxxx

Assalamualaikum,  selamat hari minggu bu guru yang cantik😎

"siapa nih? " batinku

tepat ketika aku akan mengetik balasan terdengar ucapan salam dari suara yang sudah aku hafal.

“ assalamualaikum, udah siap yang ?" Tanya mas Juna