33. SEPENGGAL MASA LALU

8.2K 927 51
                                    

Yuhuuu.. Update lagi nih ✌😆

Ramaikan yuukkk 😚😚

Ditunggu banget pokoknya vote dan komennya 🤗

Selamat membaca🤗❤

🍁🍁🍁🍁🍁

“Bu Devi nanti jangan lupa ya titipan pernak - pernik untuk lomba prakarya.” kata Bu Sri yang kini bediri di samping mejaku yang ada di kelas dua.

“Nggeh bu nanti pulang dari sekolah langsung saya belikan.” 

“Nih uangnya kalau nanti kurang pakai uang mbak devi dulu besok diganti sama sekolah. Jangan lupa minta nota dan kwitansi buat laporan BOS ya.” Bu Sri menyodorkan dua lembar uang seratus ribu dan langsung kuterima.

“Kalau gitu saya kembali ke kelas dulu ya Bu Devi, terimakasih.” Bu Sri berlalu keluar meninggalkan kelasku menuju ke kelasnya sendiri.

Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 11.30, hari Jumat memang jam sekolah selesai lebih awal. Saat ini aku berada di sebuah toko yang menjual berbagai macam pernak-pernik bahan kerajinan tangan, hiasan untuk rumah sampai aksesoris kecantikan semuanya lengkap ada di toko ini. 

Aku mengecek kembali keranjang belanjaanku yang sudah berisi pernak-pernik bahan kerajinan tangan. Setelah kurasa lengkap dan tidak ada yang kurang aku segera menuju kasir. Sebelum sampai ke meja kasir aku melewati deretan rak yang berisi aksesoris dan hiasan rambut untuk anak perempuan, teringat akan Adelia aku menghentikan langkahku lalu melihat banyaknya bando, jepit, dan ikat rambut yang tersusun di rak. Aku memilih beberapa bando, jepit, dan ikat rambut untuk Adelia. Setelah dirasa cukup segera kubawa ke kasir dan kubayar.

🍀🍀🍀🍀🍀

“ Assalamualaikum mama.” 

“ Waalaikumsalam. Eh Devi ayo masuk.” Jawab mama Niken tersenyum lalu memelukku. Yah setelah belanja aku memutuskan untuk ke rumah mas Ferdy memberikan langsung aksesoris rambut yang kubeli untuk Adelia.

“ Devi habis pulang kerja?” Tanya mama Niken. Kini kami duduk di sofa yang ada di ruang tengah.

“ Iya ma. Adel mana ma?” tanyaku sambil kepalaku celingak celinguk mencari Adelia.

“ Ada di taman belakang, sebentar ya mama panggilin dulu.” aku mengangguk membalas ucapan mama Niken.

“ Kak Adel lihat ada siapa itu?” tunjuk mama Niken ke arahku.

“ Mamiiii.” Adel berlari lalu menghambur ke dalam pelukanku. Kupeluk Adelia dengan erat.

“ Kak lihat mami bawa apa.” Aku memberikan bungkusan yang berisi aksesoris rambut pada Adelia. Dengan antusias Adelia membuka bungkusan tersebut.

“ Woooww, bando, jepit lambut. Baguuuss .” Dengan mata berbinar Adelia menatap semua aksesoris rambut yang kini ada dipangkuannya.

“ Makacih mami.” ucap Adel dengan tersenyum lebar.

“ Sama-sama sayang.” Aku mengelus rambutnya dengan sayang. Lalu memakaikan bando mini mouse ke kepala Adelia.

“ Aduh jadi ngerepotin Devi, lain kali enggak usah repot-repot bawain hadiah segala buat Adel.” Sahut mama Niken.

“ Enggak repot kok ma, cuma aksesoris rambut aja kok.” ucapku. Tak lama dari pintu samping muncul Bu Yuli pengasuh Adelia membawa mangkuk, sepertinya itu makan siang Adel.

MENIKAHI DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang