Sesuai dengan apa yang mas Ferdy bilang sore tadi di telepon kalau dia akan ke rumahku. Selepas maghrib tepat mas Ferdy benar-benar datang ke rumahku. Saat ini dia sedang duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuaku.
"Jadi ada perlu apa mas Ferdy mencari saya?" Tanya bapak kepada mas Ferdy saat aku meletakkan cangkir berisi teh ke atas meja. Bapak memang memanggil mas ke mas Ferdy. Karena memang orang Jawa selalu menambahkan kata mas untuk panggilan laki-laki fna kata mbak untuk panggilan perempuan. Aku duduk di kursi yang terletak persis di antara sekat ruang tamu dan ruang tengah. Jadi aku masih bisa mengintip mendengar obrolan mas Ferdy dan orang tua ku.
"Saya mau minta izin Pak, untuk dekat dengan anak Bapak." Mas Ferdy menegakkan punggung menatap bapak dengan serius.
"Anak bapak yang mana nih, Devi atau Sukma?" Bapak tersenyum menggoda mas Ferdy yang terlihat sedikit gugup.
"Devi Pak."
"Ooh Devi. Loh memangnya kemarin-kemarin belum dekat? Kok minta izinnya baru sekarang?"
"Menurut saya belum. Kemarin hanya sebatas perkenalan biasa saja. Karena saya punya niat serius, maka dari itu saya minta izin Bapak sama Ibu."
"Gimana nih buk, mas Ferdy bilang punya niat serius. Anak kita mau di seriusin duda, di kasih izin nggak nih?" Bapak menatap ke arah ibu yang duduk di sebelah bapak untuk meminta pendapat.
"Enaknya gimana Pak. Dikasih izin nggak nih." Jawab ibu dengan tersenyum tipis. Aku menahan tawa saat melihat ekspresi gugup mas Ferdy setelah mendengar jawaban ibu.
"Maunya mas Ferdy gimana?" Bapak tersenyum jahil ke arah mas Ferdy.
"Kalau bapak tanya mau nya saya, ya saya mau nya di kasih izin dan di kasih restu juga. Tapi semuanya saya kembalikan lagi kepada bapak."
"Sebenarnya saya enggak masalah siapapun yang mau mendekati anak saya. Selama dia punya niat yang baik, saya enggak masalah."
"Jadi intinya saya dikasih restu kan Pak?"
"Iya mas Ferdy." Kali ini ibu yang menjawab. Kulihat mas Ferdy langsung menghembuskan napas lega, raut wajahnya tidak lagi terlihat gugup dan tegang.
"Terimakasih bapak dan ibu." Ucap mas Ferdy.
"Bapak dan Ibu saya mau minta izin lagi untuk mengajak Devi berkenalan dengan orang tua saya malam ini juga." Aku menegang ketika mendengar mas Ferdy meminta izin ke orang tuaku. Beneran ini mau dikenalin mamanya malam ini juga? Main tancap gas langsung nih ceritanya.
"Loh memangnya Devi belum kamu ajak kenalan sama orang tua kamu?" tanya ibu dengan ekspresi heran.
"Belum bu."
"Ibu pikir udah kamu kenalin ke orang tua kamu." Mas Ferdy menanggapi ucapan ibu dengan tersenyum.
"Vi..kesini sebentar nduk." Terdengar suara bapak memanggilku.
"Dalem pak." Jawabku kemudian bergegas ke ruang tamu.
( saya Pak)"Ini loh mau di kenalin sama orang tuanya nya mas Ferdy, kamu mau enggak?" Ucap bapak saat aku sudah duduk di samping ibu.
"Sekarang? Enggak bisa lain kali aja?" Tawar ku. Jujur ini mendadak banget. Mas Ferdy enggak ada bahas soal ini sebelumnya.
"Sekarang, enggak ada lain kali."Sahut mas Ferdy yang kini menatapku.
" Mendadak banget sih."
"Enggak mendadak." Sahutnya mas Ferdy lagi.
"Jangan sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAHI DUDA
Romance" Kalau Allah berkehendak jodohmu duda, kamu bisa apa. " " Dan duda itu adalah saya. " 😜 Devi Elina Vasthi, gadis 25 tahun yang berprofesi sebagai guru SD. Tak kunjung mendapat kepastian dari Arjuna Satria Wirawan yang selama 3 tahun menjadi pacarn...