8. JANGAN YANG LAIN

10.2K 1K 19
                                    

“ Katanya pengen kenal lebih dekat, tapi mana udah lewat 5 hari gak ada sama sekali ngehubungi aku. Apa dia cuma mau usilin aku  aja nih.” Aku menggumam dalam hati sambil memandangi layar HP yang gelap.

woyy..ngapain ngelamun sambil lihatin HP?” tegur Siwi yang kini sudah ada di hadapanku dengan membawa 2 paket ayam goreng pesanan kami lalu meletakkan di meja.

Aku menoleh " Nggak apa-apa, nanti aja aku cerita sekarang kita makan dulu, lapar banget aku."

Aku dan Siwi kini tengah makan di dalam restoran cepat saji yang ada di Kediri Town Square, selepas maghrib tadi Siwi menjemputku memintaku untuk menemaninya membeli sepatu.

“ Kamu ingat gak sama laki-laki yang nganterin aku pulang dari cafe yang di samping  Universitas Nusantara? Yang pas kita nongkrong berlima.” tanyaku pada Siwi setelah kami menyelesaikan makan.

Siwi mengernyitkan alis mencoba mengingat seseorang yang kumaksud. “ oooh yang rambutnya ikal,wajahnya tampan dan pakai jaket jeans kan, emang kenapa sama dia?” tanyanya.

“ Dia ngelamar aku.”

“ Sumpah, serius, kapan, dimana, kok bisa ? kamu pacaran sama dia?” rentetan pertanyaan meluncur dari mulut Siwi, bahkan dia sampai menggeser kursinya mendekat padaku.

“ ck! sabar nanyanya satu-satu keles.” jawabku sewot

“ yaudah sih ceritain aja.”

Aku mulai menceritakan pada Siwi bagaimana aku bisa mengenal mas Ferdy, mulai dari dia yang mengirim pesan WA sebelum aku kenal sampai dia yang pengen kenal lebih dekat denganku.

“ sumpah ya drama banget ceritamu, kenapa kamu tolak sih lamarannya?” tanyanya lagi.

“ Ya jelas aku tolak lah, aku aja baru kenal sama dia. Masa iya langsung aku terima, paling gak aku harus tahu lah gimana karakternya. Prinsipku menikah hanya satu kali dan untuk seumur hidup, jadi aku gak mau gegabah.” tuturku panjang lebar.

“ terus selanjutnya gimana, kamu bilang dia pengen kenal lebih dekat, udah sampai mana kenal nya?”

Aku mengedikkan bahu “ Aku gak tahu.” jawabku. 

" Kok gak tahu, gimana sih?" 

" Gimana bisa tahu kalau dia gak ada hubungi aku sama sekali sejak terakhir kali dia bilang pengen kenal aku lebih dekat. Dan sejauh yang aku tahu, dia orangnya irit bicara, irit senyum,kalau diajak ngomong paling sering  jawabnya cuma hhmm, ngangguk sama geleng kepala doang. ditambah dia juga suka ngilang, gak ada kabar terus tiba-tiba muncul gitu aja. udah mirip kayak jaelangkung aja datang tak diundang pulang tak diantar." jawabku panjang lebar. 

" Kamu sendiri ada rasa gak sama dia, maksud aku, kamu juga pengen kenal lebih dekat gak sama dia? "

" Aku bingung beb, jujur aku penasaran sama Mas Ferdy. Dari semua laki-laki yang pernah aku kenal cuma dia yang sikapnya bikin bingung, ngelamar tiba-tiba, terus katanya pengen kenal lebih dekat, tapi habis itu dia kayak ilang gak ada kabar." jelasku.

Siwi menghela napas " Aku juga ikut bingung beb mau komentar gimana, aku baru tahu ada laki PDKT modelannya kayak gitu, yaudah sih dibawa santai aja kalaupun dia serius juga pasti berjuang."

Aku mengangguk, memang benar apa yang dikatakan Siwi kalaupun dia serius juga pasti akan berjuang. 

Sepulangnya dari mall ketika aku sudah sampai di teras rumahku, aku mendapati mas Tito, mas Radit, dan mas Ferdy tengah mengobrol santai di selingi gelak tawa. Jangan tanya siapa yang tertawa tentu saja mas Tito dan mas Radit, sedangakan mas Ferdy cuma jadi penonton dengan wajah datarnya, biasalah. 

MENIKAHI DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang