29. YANGKUNG & YANGUTI

7.4K 915 73
                                    

“ Bapak sama Ibu dapat salam dari tante Niken. Mamanya mas Ferdy.” Ucapku saat kami sarapan di ruang TV.  Jika hari minggu seperti ini terkadang sarapan kami pindah di depan TV, lesehan sambil menonton TV. aku memang masih memanggil mamanya mas Ferdy dengan panggilan tante. Nanti aja kalau udah resmi baru panggil mama.

Waalaikumsalam.” jawab bapak dan ibu serempak. 

"Terus katanya tante Niken lagi, akhir bulan ini mau tante Niken dan keluarganya mau silaturahim kesini." aku menyampaikan pesan dari tante Niken. 

"Silaturahim bareng keluarga? Lamaran gitu maksudnya mbak." Sahut Sukma yang ada di sebelahku. 

"Enggak tahu, bilangnya cuma silaturahim."

"Fix lamaran itu. Yakin deh lamaran pastinya." Ucap Sukma sok tahu. Yang kurespon dengan mengedikkan bahu. 

"Apapun tujuan mama nya Ferdy kesini, bapak sama ibu menyambut nya. Betul kan buk." Bapak menoleh kearah ibu meminta persetujuan atas ucapannya. 

Ibu mengangguk. "Betul Pak. Akhir bulan ini ya, berarti 3 minggu lagi dong."

"Berapa orang rencananya yang mau datang nduk?" Giliran ibu yang bertanya. 

"Enggak tahu buk, bilangnya cuma sama keluarga gitu. Emang kenapa buk? 

" Ya kan ibu butuh persiapan untuk bikin jamuan kan."

Aku hanya ber oh ria. Karena memang aku enggak punya jawaban atas pertanyaan ibu. 

Selepas sarapan kami melanjutkan aktifitas masing-masing. Aku yang baru saja selesai membersihkan dan merapikan kamar, duduk santai di balkon kamar yang beralaskan karpet kecil. Balkon kamarku memang tidak luas tapi cukup lah untuk berselonjor kaki. Aku merebahkan tubuhku di atas sofa pantai yang ada di balkon kamarku lalu kuambil ponsel dari saku baju dan mulai berselancar di akun sosial media milikku. 

Saat tengah  asik berselancar di sosial media, ada notifikasi whatsapp yang masuk.

Mas Ferdy :
Dev.

Me:
Dalem mas.

Mas Ferdy :
Kalau saya ajak Adel main ke rumah kamu,boleh?
Karena sepertinya orang tua kamu udah ngasih restu, saya pengen mengenalkan Adelia sama mereka.
Gimana menurut kamu?

Me :
Boleh banget mas.
Orang tua ku juga harus mengenal Adel kan.

Aku memutar mata jengah. Menit berikutnya tidak ada lagi balasan dari Mas Ferdy. Aku mulai mengerti dan terbiasa dengan gaya komunikasi mas Ferdy lewat pesan,  kalau udah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya maka dia enggak akan lagi membalas. 

Ternyata beneran dong, malamnya mas Ferdy datang ke rumah dengan Adelia. 

Assalamualaikum cantik.” sapaku pada Adelia yang berada di gendongan mas Ferdy saat kubuka pintu rumah.

Kumcalam mami.” jawabnya dengan tersenyum. Lalu tangannya direntangkan ke arahku. Aku menyambutnya lalu mengambil alih Adel dari gendongan mas Ferdy.

“Masuk mas, duduk dulu.” kataku pada mas Ferdy yang dia jawab dengan anggukan.

Aku mendudukkan Adelia di sofa ruang tamu, setelahnya aku masuk ke ruang tengah memanggil orang tuaku.

“Halo cantik, siapa namanya?” sapa ibu saat sudah berada di ruang tamu lalu duduk di dekat Adelia. Mas Ferdy bangun dari duduknya lalu menyalami bapak dan ibu. Adelia yang baru pertama kali bertemu dengan orang tuaku terlihat malu-malu bercampur takut, sehingga dia berpindah ke pangkuan mas Ferdy.

MENIKAHI DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang