“Pak, Devi ikut berangkat sama Bapak ya.” kataku pada Bapak saat kami sekeluarga sarapan.
“Loh, kantor Bapak sama sekolah kamu kan nggak searah.” ucap Bapak
“Hari ini Devi nggak ke sekolah pak, Devi ada workshop di kantor Bapak.” jelasku yang diangguki oleh Bapak.
“Memang motormu kenapa?” tanya Ibu yang baru saja menyelesaikan sarapannya.
“Nggak kenapa-kenapa buk, Devi lagi males aja bawa motor. Workshop nya sampai sore pasti capek banget, pulangnya mau naik ojek atau taksi online aja.” jawabku lalu beranjak dan membantu Ibu membereskan piring bekas sarapan.
Tepat pukul 12.00 Workshop di jeda untuk ishoma. Kuambil tas dan keluar dari aula menuju masjid untuk sholat dhuhur. Selesai sholat aku langsung kembali ke meja tempatku workshop untuk makan siang. Kuambil ponselku yang ada di dalam tas, kulihat ada 1 panggilan tak terjawab dan 1 pesan whatsapp dari mas Ferdy.
Mas Ferdy :
Dev, udah makan?
mau makan siang bareng?Me :
Kayaknya nggak bisa deh mas, aku lagi workshop di Disdik. Ini juga lagi makan siang nasi kotak.Mas Ferdy :
Workshop nya selesai jam berapa?Me :
Kalau sesuai jadwal sih jam 4,tapi nggak tau juga bisa lebih cepet atau malah jam pulangnya molor.Mas Ferdy :
Kamu tadi berangkat naik apa?Me:
Nebeng BapakMas Ferdy :
Pulang nya saya jemput.Me:
Eh.. Nggak usah mas, aku nggak mau ngrepotin. Aku bisa pulang naik taksi atau ojek online.Aku menunggu beberapa menit tak ada lagi balasan dari mas Ferdy. Kulirik jam yang melingkar ditanganku, segera kutandaskan makan siangku karena jam ishoma sebentar lagi habis dan workshop akan dilanjutkan kembali.
Pukul 16.15 acara workshop berakhir. Aku membereskan barangku yang ada di meja lalu berjalan keluar dari aula menuju jalan raya di depan kantor Disdik. Aku mengeluarkan ponselku bermaksud untuk memesan taksi online. Baru saja aku membuka aplikasi tiba-tiba ada mobil yang berhenti di hadapanku. Aku heran padahal kan aku belum pesan taksi online, kok udah nyampai aja.
Mataku membeliak saat kaca mobil diturunkan dan melihat siapa yang ada di dalam mobil.
"Masuk!" perintah mas Ferdy
Tanpa banyak kata aku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di samping mas Ferdy.
" Nih." mas Ferdy menyodorkan satu cup gelas jus buah.
Aku menatap bergantian kearah mas Ferdy dan jus buah yang masih ada di tangan nya.
"Tadi saya haus jadi sebelum jemput kamu saya mampir dulu beli jus, sekalian saya beliin buat kamu. Cepetan diambil nih, tangan saya udah pegel."
"Makasih." ucapku lalu menerima segelas jus buah.
"Mas kok jemput sih, padahal kan tadi aku udah bilang nggak usah."
Hening, tak ada jawaban. Aku mulai terbiasa menghadapi sikap mas Ferdy yang kayak gini. Tiba-tiba jadi bisu, menurutnya dia hanya akan ngomong atau menjawab kalau itu penting. Oke jadi pertanyaanku barusan nggak penting. Aku tak lagi bertanya, kuminum jus buah pemberian mas Ferdy sambil melihat lalu lintas jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAHI DUDA
Romance" Kalau Allah berkehendak jodohmu duda, kamu bisa apa. " " Dan duda itu adalah saya. " 😜 Devi Elina Vasthi, gadis 25 tahun yang berprofesi sebagai guru SD. Tak kunjung mendapat kepastian dari Arjuna Satria Wirawan yang selama 3 tahun menjadi pacarn...