10. HUBUNGAN KITA INI APA?

10K 907 11
                                    

"Jadi hal penting apa yang mau mas bicarakan? Kalau masih tetap diam aku pulang aja deh." tanyaku pada laki-laki yang duduk  di kursi yang ada di hadapanku. 

Sesuai janji semalam, saat ini aku dan mas Ferdy telah duduk di dalam cafe.15 menit sudah berlalu sejak mas Ferdy datang dan duduk di hadapanku, mas Ferdy masih saja diam. Bahkan minuman yang 5 menit lalu diantar ke meja kami sudah tinggal setengahnya. 

Mas Ferdy berdehem lalu menegakkan punggung membetulkan posisi duduknya, kemudian menatapku lekat. 

"Mungkin kamu sudah tahu apa yang akan saya bicarakan. Kemarin Tito menghubungi saya, dia bilang dia keceplosan soal status saya pada ibu kamu."

Aku mengangguk "iya soal status mas yang katanya duda." jawabku. 

"Hhhhh…sebenarnya saya nggak ada niatan untuk menyembunyikan status saya dari kamu. Saya hanya menunggu waktu yang tepat, saya pikir saya ingin berkenalan dulu dengan kamu, kalau masa perkenalan dengan kamu terbilang lancar baru saya akan menceritakan tentang status saya. Awalnya itu rencana saya, tapi ternyata situasi tidak mendukung ibu kamu terlanjur penasaran dengan saya ditambah Tito kakak sepupu kamu yang nggak bisa jaga mulut akhirnya membuat kamu mengetahui status saya." tutur mas Ferdy. 

" Sejujurnya saya nggak ingin kamu tahu tentang status saya dari orang lain, saya ingin kamu mengetahui langsung dari saya. Karena saya pengen mengenal kamu lebih dekat, jadi saya pikir tidak masalah apabila saya menceritakan status saya nanti disaat saya benar-benar mengenal kamu. Tapi sejak Tito menghubungi saya semalam, saya jadi berpikir mungkin lebih baik kamu mengetahuinya di awal daripada kamu taunya belakangan. Saya tidak ingin ketika kita sudah saling mengenal dan sudah saling nyaman lalu kamu mengetahui kalau saya seorang duda, kamu jadi menjauhi saya." sambungnya lagi. 

Aku mengangguk "benar apa yang mas katakan, aku lebih suka mengetahuinya di awal, jadi aku bisa berpikir apakah akan melanjutkan perkenalan kita atau tidak. Jadi sekarang aku mau mas Ferdy menceritakan semuanya, supaya aku bisa mengambil keputusan  perkenalan kita lanjut atau tidak." kataku. 

"Baiklah, kalau itu mau kamu saya mengerti. 
Saya pernah menikah 4 tahun yang lalu, dalam pernikahan itu saya dikaruniai seorang anak perempuan yang akhir tahun ini akan berusia 3 tahun. Nama anak saya Fania Adelia Mahendra, panggilannya Adelia. Saya bersyukur hak asuh Adelia jatuh ke tangan saya. Adelia adalah satu-satunya orang yang menjadi semangat hidup dan kebahagian saya saat ini." Mas Ferdy memulai ceritanya. 

"Jadi foto gadis kecil cantik yang aku lihat di laptopnya mas itu anaknya mas?" tanyaku. 

Mas Ferdy mengernyit mencoba mengingat " Maksud kamu foto yang ada di dalam folder "my little Adelia" jadi kamu sudah lihat foto anak saya."

Aku mengangguk pelan " iya mas, maaf ya mas saya lancang melihat foto anaknya  mas tanpa izin." 

"Gak masalah, kalau kamu mau melihat-lihat yang lain punya saya juga boleh." katanya cengengesan. 

" Kok ambigu gitu ya kalimatnya." ucapku lalu melirik tajam kearah mas Ferdy. Mas Ferdy cuma nyengir. 

 "Saya resmi bercerai dengan mamanya Adelia 1 tahun yang lalu. Apa penyebab perceraian saya tidak akan saya ceritakan sekarang, tapi nanti ada waktunya saya akan menceritakan semuanya kepada kamu." lanjutnya lagi

" Kamu tidak keberatan kan kalau saya tidak menceritakan penyebab perceraian saya sekarang?" tanyanya 

Aku menggelengkan kepala " tidak masalah, itu hak mas Ferdy sepenuhnya untuk menceritakan atau tidak, aku nggak akan memaksa."

" Terimakasih, kamu mau mengerti. Sekarang saya mau tanya sama kamu, setelah kamu tahu saya duda anak satu, apakah saya masih boleh mengenal kamu lebih dekat?" 

MENIKAHI DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang