Nanase

1.4K 107 32
                                    

     "Riku, Tenn, kemari sebentar," panggil seseorang

     "Ada apa Tou-san?" tanya Riku. Sedangkan Tenn hanya diam saja karena apapun yang terjadi, ini pasti ada hubungannya dengan kasus yang sedang ditangani oleh ayahnya.

     "Jadi begini, kalian berdua tahu kan, orang yang bernama Kujou Takamasa?" tanya ayahnya

     "Tahu, tahu! Dia itu pria b***s*t yang melakukan pembunuhan pada sejumlah idol yang menghalangi karir idol bimbingannya. Pria yang sangat b***s*t sampai-sampai jadi buronan kita. Iya kan Tou-san~?" jawab Riku

     "Riku, darimana kamu belajar kata-kata itu?" tanya Tenn

     "Eh? Aku pernah dengar Tou-san menyebutnya begitu saat rapat dengan para ketua tim alpha," jawab Riku polos

     "Tou-san~~" panggil Tenn manis dengan aura iblisnya yang khas...

     "Baiklah, baiklah, lupakan itu. Aku ingin salah satu dari kalian berdua menyusup ke rumah Takamasa dan menemukan bukti-bukti yang lebih akurat. Karena kita masih kekurangan bukti yang kuat, kita tidak akan bisa menyeret Kujou Takamasa ke pengadilan," jelas ayah Riku dan Tenn (Saiya nggak tahu harus kasih nama siapa pada bapaknya si kembar ini)

     "Biar aku saja yang menyusup. Secara teknis, aku lebih cocok menjadi mata-mata rahasia daripada Riku. Riku juga lebih cocok untuk terjun ke lapangan karena dia agak sulit menjalankan sesuatu dengan rapi. Entah kenapa kalau soal lapangan dia bisa lebih rapi daripada mata-mata rahasia," komentar Tenn

     "Aku kan memang lebih suka di lapangan! Jadi mata-mata itu repot tahu! Aku nggak kayak Tenn-nii yang punya dua muka!" protes Riku

     "Mau gelud?" tantang Tenn

     "Gas!" tanggap Riku sambil mulai menembakkan pistol dengan peluru karet yang biasanya dipakai untuknya dan Tenn kalau sedang latihan atau gelud. Si bapak hanya bisa memperhatikan kedua anaknya 'bergelud' dengan hebat.

     "Kalian berdua hentikan. Kalian mau membuat ruang kerja ini hancur?" tanya Bapak dari si kembar itu

     "Haik~!"  ujar Tenn dan Riku bersamaan dan mereka menyimpan kembali pistol mereka.

     "Ini rincian tugasmu Tenn. Dan untuk Riku, Tou-san beri kamu tugas untuk melatih para anak baru yang direkrut kemarin. Tou-san punya firasat ada 'tikus' diantara mereka,"

     "Makasette kudasai Tou-san~! aku akan temukan 'tikus' itu dan menyeretnya langsung ke hadapan Tou-san~!," jawab Riku

     "Ng? Jadi nanti aku akan menyamar sebagai siswa teladan yang memiliki bakat menyanyi yang seperti malaikat era modern? Lucu sekali, skenario buatan Tou-san selalu tak bisa kuperkirakan," komentar Tenn

     "Kuanggap itu sebagai pujian Tenn. Dan juga, umurmu kan baru 13 tahun, para iblis biasanya suka pada daging yang masih muda, kan?"

     "Ya. Kalau misalkan aku ketahuan bagaimana? Hanya untuk jaga-jaga, karena aku yakin si Kujou Takamasa ini bukanlah seorang amatiran yang mudah dikelabui," tanya Tenn

     "Kalau misalkan ketahuan dan nanti kamu dikurung sehingga tidak bisa melarikan diri ataupun meminta bantuan, tenang saja~. Kalian itu anak-anakku yang berharga, di dalam tubuh kalian tertanam sebuah chip yang bukan hanya bisa melacak kalian, tapi juga memberitahukan kondisi terkini dari tubuh kalian. Chip itu dibuat dengan sempurna sehingga tidak akan terlihat oleh x-ray dan tidak bisa di sentuh oleh siapapun. Hanya aku dan mendiang Ka-san kalian yang tahu letaknya. Chip itu tidak bisa dilepaskan dari tubuh kalian. Jadi, dimanapun kalian berada, aku bisa tahu lokasi kalian dan kondisi terkini kalian berdua. Bahkan kalau kalian pergi ke ujung dunia sekalipun atau pergi ke tempat yang tidak memiliki sinyal, kalian akan tetap bisa dilacak. Sekarang pertanyaanmu sudah terjawab, Tenn?" ujar Bapak si kembar panjang x lebar x tinggi

     "Sudah Tou-san. Kalau begitu, aku akan bersiap sekarang," ujar Tenn

     "Eeh? Berarti Tenn-nii dan aku akan berpisah?" tanya Riku

     "Suatu saat kita pasti akan bertemu lagi Riku," ujar Tenn sambil mengelus kepala adiknya

     "Wakatta. Sebagai gantinya, Tenn-nii harus kembali dengan selamat ke sisiku ya~!" ujar Riku

     "Ok~! Jangan buat Tou-san repot dengan sikap manjamu ya," 

     "Kalau yang itu aku nggak bisa janji... Ehe~"

     "Riku..." panggil Tenn yang siap kembali dengan pistol karetnya

     "Kuy! Kita gelud lagi~!" seru Riku. Mereka berdua pun kembali bergelud di sepanjang rumah mereka.

     'Semoga uangku masih cukup banyak untuk biaya perbaikan rumah... Sebenarnya ada bagusnya juga sih Tenn yang pergi. Setidaknya rumah ini nggak akan terlalu sering hancur~!' batin Bapak si kembar.






#Fakta keluarga Nanase

-Di fanfic ini, Riku nggak punya asma jadi dia fine-fine aja. Riku suka jadi agen lapangan karena dia menuruni sifat ayahnya yang kejam dan tirani di hadapan musuh. Ahli strategi, menembak, menyusup, dan bela diri.

-Tenn nanti akan menyamar jadi anak sekolahan yang nggak diketahui identitasnya. Jadi, waktu Takamasa ngambil dia, Takamasa nggak tahu kalau Tenn itu berasal dari keluarga Nanase karena Takamasa nggak pernah melihat wajahnya Tenn dan Riku. Ahli menyusup dengan rapi dan punya keahlian menembak juga.

-Ibu dari si kembar sudah lama meninggal saat melindungi si kembar yang diincar oleh Takamasa. Yang Takamasa tahu, dia punya firasat kalau suatu hari anak dari keluarga Nanase akan menjadi peluru yang menembus kepalanya.

-Ayah si kembar adalah pimpinan Organisasi SAD (Spy And Destroy). Tampangnya kayak orang tua pengangguran tapi sebenarnya, dia yang menyusun semua strategi dalam kasus besar dan turun langsung ke lapangan jika diperlukan.

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang