Erin

246 37 5
                                    

Ok. Karena ujianku sudah selesai, langsung update aja.
Selamat membaca~! Terus ikuti kisah mereka ya~!

     "Baiklah kalau begitu. Erin, ada hal yang ingin kupastikan denganmu," ujar Keidan

     "Ng? Apa itu?" tanya Erin

     "Aku mau kita bicara di tempat lain. Rei dan Rhyz akan menjaga Riku disini jadi kau tidak perlu khawatir," ujar Keidan

     "Baiklah... Tapi jangan lama-lama," ujar Erin setuju. Keidan menggandeng tangan Erin dan mereka berdua tiba-tiba menghilang

     "U-uwaa!! Kemana mereka?! Kenapa mereka menghilang?!" seru Tamaki panik

     "Mereka hanya berteleportasi saja. Kalian manusia memang norak ya," gerutu Rhyz yang tiba-tiba masuk bersama Rei

     "Ano.... Kalian berdua siapa?? Kalian terlihat seperti anak kecil," tanya Iori

     "Hei! Asal kau tahu saja! Kami ini- hmph!" mulut Rhyz langsung dibekap oleh Rei

     "Kalian pasti sudah diberitahu oleh Keidan-klair kalau dia berasal dari dimensi lain, kan? Nah, kami berasal dari dimensi yang sama dengan Keidan-klair. Kami diminta untuk mengawasi Nanase Riku sementara waktu sampai dia kembali. Dan maaf, walau wujud kami yang sekarang seperti ini, kami jauuuhh lebih tua daripada kalian semua," ujar Rei

     "Rei!! Teviorgliar! Kari veni rika distior?! (Rei! Jangan lakukan itu! Kau mau aku mati?!)" seru Rhyz

     "Rhyz, Kari ro, teor vinorilla. Graci viontca distior... (Rhyz, kau itu kakak, jangan kekanak-kanakan. Kita tidak bisa mati...)

     "Ada yang paham mereka bicara dalam bahasa apa??" tanya Iori lagi

     "Itu bahasa kuno di tempat asal kami. Kami dan biasanya menggunakannya untuk membicarakan sesuatu yang rahasia. Kadang juga kalau marah juga kami spontan menggunakan bahasa kuno," jelas Rhyz yang sudah mulai tenang

     "Lalu, kalian berdua ini.. juga bukan manusia?" tanya Sogo

     "Yah, karena Keidan sudah memberitahu kalian jadi kurasa, tidak apa kalau aku memberitahukan identitas asli kami. Kami berdua bukan manusia, kami adalah Kyubi Serctacius, gabungan dari Kyubi-no-kitsune dan Serctacius (serigala salju yang memiliki kemampuan seperti phoenix). Kami juga-" kata-kata Rei dipotong oleh Rhyz

     "Kiorla Rei, Graci tellaer diorist. Klorifonei sialla gomiklo rhia Keidan (Berhenti Rei, kita baru kenal dengan mereka. Jangan beritahu hal lain tanpa izin Keidan)" ujar Rhyz

     "Nakhtiv, nakhtiv, rika kiorla (Iya, iya, aku berhenti)" jawab Rei

     "Hora! Kalian bicara dengan bahasa kalian lagi! Tidak bisakah kalian berbicara normal seperti manusia?!" seru Mitsuki mulai emosi karena tak paham dengan bahasa Rei dan Rhyz

Di sisi lain...

     "Erin, apa kau benar-benar tidak ingat tentang Orion, siapa kamu di kehidupanmu yang sebelumnya, tentang Lama, dan juga-"

     "BISAKAH KAU TIDAK MEMBAHASNYA?!!" seru Erin tiba-tiba

     "Sudah kuduga kau masih ingat. Kenapa kau pura-pura tidak bisa mengingat masa lalumu?" tanya Keidan

     "Dia berusaha membunuh Riku!! Bukannya itu keterlaluan?! Kenapa dia malah ikut pergi dengan muka mayat itu dan tidak mencariku untuk mencari tahu tentang kebenarannya?!! Lagipula, memangnya kau tahu apa yang aku rasakan?! Tidak, kan?!" seru Erin yang spontan memicu amarah Keidan. Keidan merasa marah dan langsung menarik lengan Erin dengan kasar dan Erin meringis kesakitan

     "Dengar sini kau Erin! Kau bilang aku tidak tahu rasanya jika ada di posisimu?!! Keluargaku dulu terpaksa terpisah dan tidak mengingat satu sama lain! Kegelapan juga menelan kakak sepupu tempatku bersandar setelah tragedi perang saudara antara kedua kakak kandungku mati! Keponakanku menjadi korban Kegelapan! Bahkan! Kalau saat itu, aku tidak menolong kalian kesana, Xiosa dan Dyscareta pasti masih hidup!! Kau masih bisa berada disini karena aku meminjamkan kekuatanmu padamu dan Orion!! Kalau aku lebih memilih disana dan membiarkan kau dan Orion mati begitu saja pada saat itu, aku pasti tidak akan terlambat!! Dan Algaria... hiks... Dia pasti juga masih hidup...." ujar Keidan sambil menangis dan melepaskan cengkramannya pada kerah Erin. Dia berlutut dan menangis mengenang kenangan pahit kala perang besar yang merenggut nyawa sahabatnya, Xiosa dan Dyscareta, serta nyawa dari wanita yang paling dicintainya, Algaria.

     Saking marahnya Erin lupa. Sosok di hadapannya adalah makhluk abadi. Meskipun dia ingin mati, dia tidak akan bisa. Dia lupa atas bantuan siapa dia masih bisa berdiri disini dan bertemu dengan Orion lagi. Dia lupa seberapa kelam masa lalu Keidan yang berusaha dipendamnya sampai sekarang.

     Erin berlutut dan memeluk Keidan ikut menangis karena merasa bersalah atas apa yang dia katakan tadi,

     "Maaf... Maafkan aku... Seharusnya aku tidak melupakan tentang masa lalumu yang sudah lama kau pendam," ujar Erin sambil sedikit terisak. Keidan membalas pelukan Erin dan mereka berdua perlahan tenang kembali.

(Jujur... Bisa-bisanya aku ikut nangis... (╥﹏╥) )

     "Ah, iya aku punya kabar baik untukmu," ujar Keidan

     "Apa itu?" tanya Erin

     "Keluarlah Tenn dan juga....









     ..... Orion"






Flashback on

     "Sepertinya kau sudah salah jalan ya, Orion," ujar Keidan

     "Apa maksudmu Keidan?" tanya Orion

     "Kau salah jalan. Belum terlambat untuk kembali ke jalan yang benar. Muka mayat itu sudah menipumu selama ini," ujar Keidan

     "Haah? Kau bercanda?! Tuan Kujo menipuku?! Kau pasti berbohong!" seru Orion

     "Phoenix tidak bisa berbohong Orion. Dia menjebakmu selama ini dengan mengada-ngada cerita," ujar Keidan langsung to the point

     "Kenapa kau tidak beritahu dari awal?!" tanya Orion

     "Sekilas info, kami baru sampai di dimensi ini 3 hari lalu jadi maklum baru sempat kesini sekarang," ujar Rei

     "B-baiklah aku percaya padamu. Tapi, bagaimana dengan kontrakku dan Tuan Kujo? Bukankah aku akan menghilang kalau aku melanggar kontrak?" tanya Orion lagi

     "Pft-! Kontrak? Dari awal kau tidak terikat kontrak apapun Orion. Jadi begini, kau ini bisa kesini dengan bantuanku. Dengan kata lain, aku bisa menganggapmu sebagai bonekaku. Kau takkan terikat kontrak tanpa seizinku. Kontrak yang kau lihat hanyalah kontrak semu yang tidak nyata," jelas Keidan

     "HAH-?!! JADI SELAMA INI-!!"

     "Orion memang masih bodoh dan polos ya~" ledek Rhyz

     "Benar, benar~" sahut Rei

     "Diam kalian serigala kembar!" seru Orion tengsin karena kebodohannya selama ini

     "Nah, sekarang, bagaimana pendapatmu akan hal ini, anak pertama dari kembar Keluarga Nanase, Nanase Tenn," ujar Keidan

     "Tunggu- Tuan muda Tenn itu... Anak Keluarga Nanase?!" seru Orion

     "Iya. Detailnya tidak akan kuberitahu. Tapi, kalau kau mau aku memaafkan kesalahanmu, aku punya satu syarat," ujar Tenn

     "Apa itu?" tanya Orion. Tenn menyunggingkan smirk khasnya dan menjawab pertanyaan Orion























     "Buat kontrak denganku dan kita habisi tua bangka bau tanah itu bersama dengan Riku dan juga Erin," ujar Tenn dengan tatapan dingin nan mengancamnya yang khas

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang