Riku atau Papa Nanase?

396 55 18
                                    

NB: Ayo kita mulai bagian awal dari pergeludan yang serius.

     "Baiklah, itu saja ringkasan untuk konser pertama kita minggu depan. Aku sudah menyebar brosur untuk konsernya jadi kalian tinggal latihan saja. Penjualan tiket akan dimulai dari sekarang. Ada pertanyaan?" tanya Tsumugi

     "Boleh bawa pistol?" tanya Riku dengan polosnya (bayangin aja muka Riku yang innocent sambil nanyain pertanyaan itu)

     "Nanase-san... Kita ini mau konser perdana...  Bukan turun ke lapangan..." komentar Iori

     "Bener tuh! Nanti biar aku aja yang menjaga keamanan sekitar panggung supaya konser perdana kalian bisa berjalan dengan lancar," ujar seorang makhluk astral yang memiliki wajah serupa dengan Riku tiba-tiba muncul disana

     "......" hening seabad sampai Riku angkat bicara

     "Erin!! Sudah kubilang tetap di kamar dan jangan perlihatkan wujudmu!!" seru Riku

     "Habis aku bosan... Aku kan juga ingin bisa dilihat orang lain. Lagipula, hanya yang ada di ruangan ini kok yang bisa melihatku, jadi kamu tenang saja~!" ujar Erin santai

     "Mana bisa aku tenang gobl*k!! Gimana kalau-"

     "Ano..." Sogo angkat bicara. "Apa dia... Saudara kembarmu juga Riku-kun? Wajah kalian sama," tanya Sogo

     "Amit-amit punya saudara kembar kayak dia!!" jawab Riku dan Erin bersamaan

     "Lalu dia ini siapa? Kenapa wajahnya bisa mirip dengan Nanase-san?" tanya Iori

     "Perkenalkan, namaku adalah Erin. Aku adalah penjaga dari keluarga Nanase. Intinya, aku ditugaskan untuk menjaga calon kepala keluarga Nanase dari segala macam marabahaya. Dan yang kujaga juga bukan seluruh anak Nanase tapi hanya pewaris resmi dari keluarga Nanase. Dulu memang aku menjaga Riku. Namun, karena aku terlalu menggunakan banyak tenaga, aku tertidur selama kurang lebih 12 tahun saat Riku dan Tenn masih berusia 6 tahun. Saat itu Nyonya Nanase-"

     "Cukup Erin," potong Riku

     "Ah... Gomen Riku... Baiklah intinya seperti itu. Detail lebih lanjutnya hanya bisa kuceritakan atas izin Riku. Dan sedikit info, aku agak nggak peduli dengan Tenn. Karena kalau dia mati, aku nggak akan kena konsekuensi apapun. Tapi kalau Riku... Hahaha... Tamat sudah riwayatku..." ujar Erin

     "Memangnya apa yang akan terjadi kalau terjadi sesuatu dengan Riku?" tanya Yamato

     "Kalau Riku sampai mati... Aku akan tertidur sampai pewaris keluarga Nanase berikutnya lahir. Dan kalau hal itu terjadi, keseimbangan keluarga Nanase bisa goyah. Nyonya Nanase sudah tiada sedangkan Tuan Nanase saja seperti itu. Keluarga Nanase bisa saja hancur atau diambil alih oleh pihak keluarga yang serakah," jelas Erin

     "Wow... Pasti berat ya memegang tanggung jawab seperti itu..." komentar Mitsuki

     "Tidak juga. Sejauh ini, bisnis keluarga Nanase hanyalah SAD. Kalau nanti aku resmi menjadi pemimpin di SAD, aku juga masih bisa jalan -jalan sesuka hati," ujar Riku

     "Sedikit info lagi, sepanjang sejarah keluarga Nanase, hanya Riku lah satu-satunya yang punya kemampuan paling tajam dan bertarung secara lembut," celetuk Erin lagi

     "Rin, lu kalau kebanyakan bac*t lagi gua segel lu nanti," ujar Riku ketus

     "Wah...! Jangan disegel dong...! Baru juga aku bangun semalam masa mau disegel lagi...! Riku hidoi...!" protes Erin

     "Chotto, paling lembut?? Cara bertarung Nanase-san itu paling lembut sepanjang sejarah Keluarga Nanase??" tanya Iori

     "Ah, iya. Biasanya kalau keluarga Nanase yang lain, mereka akan menembak berkali-kali dan disiksa dulu sampai mati. Makanya Riku jadi yang paling lembut karena langsung membunuh target atau hanya menginterogasi dengan cara halus. Kalau keluarga Nanase yang lain... Bisa dijamin udah tinggal nama tersangkanya kalau berhasil ketangkep dan nggak mau jujur..." jelas Erin

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang