Hari Pertama IDOLiSH7

342 52 10
                                    

NB: Author akan ambil beberapa bagian dari animenya aja biar nggak bingung mau bikin kayak gimana '-' (Tapi agak beda dari versi anime biar nggak terkesan menjiplak. Kayak ada bagian yang dibalik atau ada tambahannya)

     "Kalian bertujuh akan tinggal disini mulai dari sekarang. Tentu saja ini hanya untuk formalitas saja. Kalau ada yang diperlukan silahkan hubungi aku. Aku akan mengecek keadaan di sekitar sini dulu. Permisi," ujar Tsumugi seraya melihat-lihat sekitar dorm IDOLiSH7

     "Sugoi, walau tak sebesar rumah Rikkun tapi bagus sekali," komentar Tamaki

     "Kalian bereskan dulu barang-barang kalian. Aku akan memasak makan siang untuk kalian semua," ujar Mitsuki sambil menuju ke dapur

     "Memangnya ada bahan-bahan untuk memasak?" tanya Iori

     "Oh, barusan Tim Alpha 1 mengantarkan satu set alat masak lengkap dengan bahan-bahan memasaknya juga. Aku yang minta mereka membelikannya," ujar Riku

     "Ini kenapa centongnya banyak amat sih?!" protes Mitsuki saat melihat centong yang jumlahnya lebih dari 15 buah berada di dapur

     "Buat stok aja. Aku denger kamu pernah mukul maling pake centong. Sekalian itu ada teflon sama wajan nasi goreng. Kalau mau yang karatan, ada di gudang dorm. Lumayan bisa dipake buat mukul maling jadi masih ada gunanya," jelas Riku

     "Yaudah lah. Cepet kalian beresin kamar kalian masing-masing. Setelah ini kita makan, dan istirahat dulu," komando Mitsuki dan langsung dilaksanakan oleh 6 agen SAD ini

     Setelah selesai membereskan kamar, mereka bertujuh makan bersama. Tsumugi juga ikut makan sebelum pamit pulang untuk mengurus apa yang akan mereka lakukan selama jadi idol. Karena menganggur, mereka bertujuh bersantai, bermain, menonton TV dan sebagainya. Hingga, malam tiba dan mereka masuk ke kamar masing-masing setelah digiring (baca: diomeli) oleh sang emak kesayangan untuk segera masuk ke kamar dan tidur.

Keesokan paginya di Takanashi Production.....

     "Jadi begitulah konsepnya, bagaimana menurutmu, Iori-san?" tanya Tsumugi

     "Kenapa dari kami bertujuh kamu memilihku untuk menjadi teman diskusi? Bukankah Osaka-san atau Nanase-san juga bisa?" tanya Iori balik

     "Sogo-san dan Riku-san, lebih pintar dalam menyusun strategi bertarung, bukan strategi dunia hiburan. Iori-san cekatan dan mampu untuk diajak berdiskusi mengenai strategi dunia hiburan. Itu alasanku. Sekarang boleh tolong jawab petanyaanku..?" ujar Tsumugi agak canggung

     "Baiklah, menurutku konsepnya sudah bagus. Tinggal menentukan jadwal latihan dan setting waktu untuk kita masuk ke dunia hiburan. Menjadi terkenal dan hampir melampaui anak didiknya adalah umpan yang tepat untuk 'orang itu', kan?" ujar Iori

      "Souka, yappari minta bantuan pada Iori-san memang hal yang tepat. Lalu, bagaimana langkah berikutnya?" tanya Tsumugi

     "Kita harus tentukan siapa center kita. Manajer ingin grup ini seperti apa?" tanya Iori

     "Umm.... Aku ingin grup yang bisa mendorong orang lain untuk mendukung mereka dengan tulus. Aku ingin mereka memiliki warna dan keunikan masing-masing. Anggap saja seperti melihat pelangi yang indah di langit," jawab Tsumugi

     "Kalau begitu Nanase-san saja," ujar Iori

     "Eh?! Riku-san?! Apa kau yakin Iori-san?!" seru Tsumugi

     "Ya. Nanase-san memang punya sisi yang lebih gelap dari kita semua. Namun, disisi lain, dia memiliki cahaya yang juga lebih ternag daripada kita semua. Hanya dia yang memenuhi kriteria seperti itu. Tak ada anggota lain selain dia yang lebih cocok untuk peran ini," jelas Iori

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang