Re:Vale

382 60 9
                                    

     "Kurasa, ada baiknya menerima tawaran idol itu Yuki-san. Kita bisa lebih mudah menyamar dan menggali informasi tentang Ban-san dan 'orang itu'," usul Momo

     "Mungkin ada benarnya juga. Tapi... apa kamu yakin?" tanya Yuki

     "Asalkan kita aktif di organisasi tidak apa kan? Toh, kita akhir-akhir ini nganggur dan hanya latihan saja setiap hari. Siapa tahu, kita juga bisa menemukan Ban-san denan lebih banyak koneksi nanti," ujar Momo

     "Baiklah, aku akan diskusikan dengan pemimpin. Kamu jaga rumah ya~"

     "Dengan Momo disini, semua akan baik-baik saja Yuki-san~!"

     Momo lama-kelamaan menjadi agak bosan karena Yuki tidak ada di rumah. Yang dia lakukan hanya tiduran di sofa sambil bermain game.

     "Mou~, Yuki-san lama sekali! Apa aku susul aja? Eh, tapi nanti nggak ada yang jaga rumah, tetangga lagi pada liburan jadi nggak bisa nyusul. Haah... Aku bosan...." keluh Momo

*Crik, crik, crik, ckrek!

     'Hm? Sepertinya ada tamu tak diundang. Yuki-san selalu mengunci rumah walaupun ada aku di rumah karena sudah jadi kebiasaannya. Dari suaranya, sepertinya pintu rumah dicongkel... Apa aku isengin aja, ya? Isengin aja deh! Mumpung lagi bosen!' batin Momo

     Momo pun berjalan ke arah kamar mandi dan membuat suara seolah-olah kalau dia sedang mandi. Melihat kalau pencuri itu tak sadar kalau ada orang di kamar mandi, Momo mulai bernyanyi iseng. Setelah beberapa saat, Momo berjalan keluar dari kamar mandi dan menuju ke kamarnya. Sesuai dugaan, kamarnya memang belum sempat di bereskan namun, ada beberapa barang yang berpindah posisi.

     'Kalau dilihat dari perubahan tata letak, sepertinya tikus itu bersembunyi di lemari... Aku isengin ah~' batin Momo

     "Yak! Sekarang tinggal ambil baju dan selesai~!" seru Momo sengaja. Dia membuka lemari dan benar saja, di dalamnya ada seorang pencuri yang sedang bersembunyi

     "Uwaaa!! Siapa kamu?!! Kok bisa ada di dalam lemariku?! Kamu stalker ya?!!" seru Momo panik (tapi masih pura-pura panik)

     "G-g-gomennasai! S-se-sebenarnya, a-aku adalah fans nya Momo-san..! B-b-bolehkah aku meminta tanda tanganmu..??" ujar orang itu

     'Ooh~, pintar juga aktingnya. Dia fans tapi yang pertama kali di obrak-abrik adalah laci meja milik Yuki  seolah dia mencari sesuatu yang penting di sana. Apa aku ikuti dulu permainannya? Atau langsung kuserang saja?  Hm... dua-duanya saja~!'  batin Momo

     "Ooh, jadi kamu fans ku, ya? Mau foto bareng? Sini-sini, nanti aku kasih tanda tangan sama sekalian hadiah spesial buatmu," ujar Momo

     "B-bolehkah?! A-arigatou Momo-san!" ujar perempuan itu (jadi dia ini perempuan ya... entah kenapa Author penginnya perempuan). Saat akan berfoto....

     "Eits! Kamu ini masih muda tapi tanganmu iseng sekali ya... Tidak sopan menyerang musuh dari belakang sayang~ Itu tidak elit," ujar Momo sambil menahan tangan perempuan it. Rupanya, dia diam-diam ingin menyetrum Momo dengan shotgun yang dibawanya.

     "Bagaimana kau-"

     "Kalian lihai dan pintar sekali ya~! Padahal aku kan belum pernah debut sebagai anggota Re:Vale atau partner Yuki-san, tapi kalian bisa langsung mengenaliku. Seberapa jauh penyelidikan kalian selama ini? Walaupun kau penggemar berat Re:Vale, harusnya kau tidak tahu banyak tentang aku ataupun tahu seluk beluk kamar ini. Tapi kalian melakukan sebuah kesalahan~. Selama ini, aku dan Yuki-san itu tidur sekamar. Kalian pasti mengira kami pisah kamar karena aku memang lebih suka menghabiskan waktu di kamarku daripada di sini. Sekarang, kamu mau mengakui keberadaanmu," ujar Momo

     "Cih, tak kusangka aku ketahuan. Tapi tak apalah, aku hanya ingin memastikan saja. Aku orang suruhan Banri-san. Aku hanya diminta menyampaikan surat pada Yuki-san dan pergi dari sini Mau tanya soal Banri-san padaku? Maaf aku tidak bisa karena, 'kalau info tentangku sampai bocor ke teinga Yuki atau Momo-kun, nanti jadinya tidak seru,' begitu katanya. Aku pamit dulu~ salam untuk Yuki-san. Dan ngomong-ngomong, shotgun tadi itu palsu. Kata Banri-san, kalau misalnya ada Momo atau Yuki dan mereka tidak percaya aku orang suruhannya, dia memintaku berkata seperti ini, 'Lain kali kalau mau menghajar orang, jangan di panggung lagi ya~'. Aku pamit dulu, sampai jumpa lagi Momo-san~!" ujar perempuan itu sambil beranjak pergi dari sana

     "Ban-san? Jadi dia benar-benar orang suruhan Ban-san...?" gumam Momo




#Fakta Re:Vale

-Yuki ini dulu pernah jadi incarannya Takamasa, baik untuk dibimbing dan juga 'disingkirkan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Yuki ini dulu pernah jadi incarannya Takamasa, baik untuk dibimbing dan juga 'disingkirkan'. Yuki adalah anggota SAD yang masih aktif sampai sekarang. Tugasnya menelusuri lebih lanjut serta memastikan benar atau tidaknya informasi yang diberikan oleh informan SAD. Terkadang, Yuki juga ikut turun ke lapangan kalau ada kasus yang lumayan sulit. Yuki ahli dalam membaca pikiran lewat gerak-gerik tubuh. Dulu partnernya di organisasi adalah Banri, namun sekarang Banri sudah keluar dari organisasi dan Yuki masih menyelidiki keberadaannya.

 Dulu partnernya di organisasi adalah Banri, namun sekarang Banri sudah keluar dari organisasi dan Yuki masih menyelidiki keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Momo itu muridnya Yuki sekaligus anggota SAD. Dia pernah diselamatkan Yuki saat tanpa sengaja melihat transaksi perdagangan gelap. Yuki menolongnya dan dia meminta Yuki untuk mengajarinya cara bela diri. Disini, hubungan Momo dan kakaknya baik-baik saja. Kakaknya malah merupakan senior Yuki di SAD karena pangkatnya lebih tinggi dari Yuki. Momo ahli dalam memainkan pisau lempar dan pistol. Biasanya dia selalu membawa pisau dan pistol kemanapun dia pergi sejak resmi menjadi agen SAD dan partner Yuki.

-Sebagai tambahan, disini tragedi kecelakaan Banri waktu di panggung Re:Vale dahulu, diganti jadi misinya dengan Yuki. Jadi, Banri terluka saat menjalankan misi dan diam-diam meminta sama Otoharu untuk dibawa dan dibimbing agar Yuki bisa belajar hidup tanpa bergantung padanya. Kemampuan Banri itu menyamar dan menembak jarak jauh.

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang