Satu Petunjuk

353 26 4
                                    

"Ok, karena kita semua sudah disini dan berada di tempat yang aman, mari kita diskusikan masalahnya," ujar Rei mengawali rapat mereka

"Tadi kalau tidak salah, Rhyz-san bilang kalau dia menemukan petunjuk tentang keberadaan para anggota yang menghilang," ujar Sogo

"Ah, iya. Saat sedang menjelajahi daerah sekitar Osaka, aku menemukan benda-benda ini. Semuanya mengarah ke suatu tempat. Sayangnya, aku tidak mendekat karena tempat itu dipasangi barier yang kuat. Aku bahkan sudah coba menghancurkannya bersama Rei tali tetap tidak bisa..." ujar Rhyz

"Kalau begitu, kita coba kesana terlebih dahulu. Siapa tahu kita bisa mendapatkan petunjuk baru," usul Orion

"Aku ada saran lain," ujar Vynio

"Katakan," ujar Riku

"Aku dan salah satu dari kalian akan pergi ke tempat yang dimaksud Rhyz-klair tadi. Karena, ada kemungkinan kalau barier ini hanya bisa memblokir hal-hal tertentu," ujar Vynio

"Biar aku saja yang ikut. Kebetulan aku bisa mengingat hal dengan cepat dan melihat dengan teliti jadi aku bisa memberikan gambaran lokasi pada yang lain," ujar Momo (Re:vale bukan MoonS) menawarkan diri

"Baiklah, mari kita pergi sekarang," ujar Vynio. Vynio dan Momo (Re:vale bukan MoonS) pun hilang dalam sekejap dari hadapan mereka

"Ok, untuk yang ada disini, tolong bentuk beberapa kelompok untuk mencari dan menyelamatkan ZOOL, TRIGGER, Mutsuki Hajime, Shimotsuki Shun, dan Keidan. Ini memang terdengar agak egois tapi, usahakan menjadikan Keidan prioritas karena begitu dia ketemu dan selamat, situasi akan langsung berbalik," terang Rei

"Untuk kelompok... kami diskusikan dulu," ujar Riku

"Baiklah, kalian pikirkan saja dahulu. Kami berdua akan menyiapkan rencana cadangan," ujar Rhyz

"Paman? Apa kalian ada disini? Eh?? Kenapa banyak orang asing disini???" tanya seorang anak seumuran 9 tahun berambut abu-abu yang tiba-tiba masuk ke ruangan

"Khan, apa kamu bolos kelas lagi?" tanya Rei

"Tidak kok! Tadi saat aku dan Riva sedang belajar, guru meminta kami untuk keluar dan kami berjalan-jalan di taman, dan- ukh-! uhuk! uhuk!" Khan tiba-tiba saja terbatuk dan hampir jatuh kalau saja tidak ditangkap oleh Rhyz

"Ro (panggilan untuk kakak laki-laki dalam bahasa kuno).... kepalaku sakit... Vlyorca (panggilan untuk ayah dalam bahasa kuno) ada dimana? Aku mau bertemu Vlyorca... hiks...." rengek Khan

"Semuanya, aku akan bawa Khan ke kamarnya dulu. Kalian lanjutkan saja rapat tanpa aku untuk sementara waktu," ujar Rhyz seraya menggendong Khan dan beranjak pergi

"Permisi, Paman Rei, apa kamu ada disini," tanya seorang anak kecil perempuan seumuran Khan di depan pintu ruang rapat

"Haih... tadi Khan, sekarang Riva.... Kenapa Riva? Kok mencari paman di jam segini?" tanya Rei menghampiri Riva

"Apa benar kalau Vlyorca menghilang tanpa jejak?" pertanyaan Riva bagaikan panah yang menusuk Rei dan Rhyz lantaran hal ini memang disembunyikan dari Khan dan Riva karena mereka masih kecil

"Nee, nee, Rei-san, sebenarnya dua anak tadi siapa sih?" tanya Yuta

"Mereka anak-anaknya Keidan," jawab Rhyz langsung

"Ooh... ..!! HAAAAAHHH?????!!!!!" seru semua orang diruangan termasuk Orion dan Erin

"Lho, lho, lho.. w-waktu itu... p-pe-perasaan Algaria belum hamil deh waktu ketemu kita.... K-kok tahu-tahu udah punya anak aja mereka berdua???" tanya Erin bingung

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang