Osaka

437 71 6
                                    

     "Oi! Osaka! Kali ini kamu ikut lomba menembak lagi kan?"

     "Ah, iya. Tapi sepertinya setelah lomba minggu depan, akan akan keluar dari kelas menembak," jawab Sogo

     "Heeh? Kenapa? Di kelas kita hanya kamu lho yang jago menembak. Bahkan kamu bisa menandingi para senior dengan mudah,"

     "Ahaha... Itu karena... Semalam aku bercerita pada Tou-san dan dia bilang 'kamu itu sudah jago menembak! Setelah lomba minggu depan, keluar dan ikut kendo saja!' begitu katanya... Habis, aku hanya diperbolehkan untuk mengikuti satu kelas tambahan saja..."

     "Entah kenapa firasatku malah jadi buruk kalau Osaka ikut di kelas kendo..." batin teman-teman Sogo

     "Ah! Aku sudah dijemput, sampai jumpa besok~!" ujar Sogo pada teman-temannya seraya pergi ke mobil jemputannya

     "Enak ya jadi Osaka, diantar jemput dengan mobil pribadi, rumahnya mewah,"

     "Tapi Osaka juga kasihan sih... Ayahnya selalu mengatur jalan sekolahnya. Dia pasti menderita di rumahnya melihat dirinya yang selalu diatur-atur itu,"

     "Apapun itu, ayo kita pulang saja. Besok ada ujian kan? Gimana kalau belajar bersama di rumahku?"

     "Boleh-boleh,"
.

.

.

     "Tuan muda, tuan besar berpesan untuk menemui beliau di kantornya setelah makan siang," ujar supir pribadi Sogo

     "Baik. Aku akan ke sana," jawab Sogo

     "Tuan muda hebat sekali ya. Tuan muda bisa memasang topeng sesempurna itu," ujar pak supir

     "Aku kan Osaka, sudah sewajarnya seorang Osaka harus bisa melakukan itu," jawab Sogo dengan wajah datar

     "Tapi, jujur saja, di dalam hati saya, saya ingin sekali melihat tuan muda yang lembut dan imut seperti saat masih kecil dulu,"

     "Anda bisa saja. Kita mampir ke restoran yuk! Aku yang traktir semuanya. Setelah itu kita berangkat ke kantor Tou-san," ujar Sogo

     "Apa tidak apa-apa tuan muda? Tuan muda masih memakai seragam sekolah lho..."

     "Aku sudah bawa baju ganti kok. Tenang saja, lagipula tadi Tou-san secara pribadi mengirimkan pesan untuk mencari dan membawa tikus dari restoran itu. Lokasinya sudah ku kirim ke ponselmu. Tak perlu khawatir identitasku ketahuan, aku sudah membawa wig dan kacamata jadi tidak akan ada yang mengenaliku,"

     "Sasuga, Sogo-sama, memang anak keluarga Osaka yang terbaik,"

     "Jangan terlalu dilebih-lebihkan. Aku hanya memanfaatkan bakat yang kupunya. Ayo kita segera ke restoran itu, aku ingin lihat kepala orang yang akan menjadi tempat bersarang para peluruku yang manis," ujar Sogo sambil menyiapkan sebuah pistol dan mengubah penampilannya

.

.

.

     "Tuan Osaka, anak anda meminta untuk bertemu,"

     "Suruh dia masuk," jawab Soushi

     "Ojamashimasu, ini data yang berhasil kurebut dari para tikus itu. Haah... Mendokusai, tak kusangka mereka membawa bom bunuh diri dan berani mengancamku. Akhirnya kubunuh saja semuanya," ujar Sogo sambil berbaring di sofa

     "Seperti yang kuharapkan darimu. Baiklah, aku beri kau izin untuk bebas tugas selama 3 hari ke depan,"

     "Arrigato, Tou-san," jawab Sogo

     "Sogo," panggil Soushi

     "Haik?"

     "Aku titip salam pada Satoshi kalau nanti kau mau berkunjung ke makamnya," ujar Soushi

     "Wakarimashita. Jane, Tou-san," ujar Sogo sambil keluar dari ruang kerja Soushi.

#Fakta keluarga Osaka

-Di fanfic ini, hubungan antara Sogo dan Soushi memang agak renggang, tapi mereka tetap saling menyayangi satu sama lain.

- Soushi adalah informan SAD. Karena memiliki cabang di luar negeri, dia bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Sebenernya dia itu baiiiiikkkk banget, hanya saja dia itu tsundere. 

-Sogo awalnya benci dengan ayahnya yang tidak pernah mendukungnya dalam bermusik dan meminta agar Sogo menjauh dari Satoshi. Namun, setelah Sogo tahu kalau hal itu dilakukan ayahnya agar dia tidak ikut diincar seperti Satoshi, Sogo memaafkan ayahnya dan membantu urusan organisasi ayahnya.(walau dia belum jadi agen secara resmi. Namun, setiap Sogo dimintai tolong oleh Soushi, ada syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh Sogo sendiri)

-Kemampuan menembak Sogo adalah murni bakat alaminya. Dia juga bisa membuat racun dengan pengetahuan miliknya. Terkadang, Sogo suka bermain gitar di kamarnya. Soushi tahu kalau Sogo menyukai musik jadi, dia memperbolehkan Sogo untuk bermain musik dengan syarat, Sogo tidak boleh memberitahukan ke publik bakat musiknya sebelum dia mencapai umur 20 tahun.

We're NOT JUST an Idols [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang