74.

1.4K 141 12
                                    

Selamat Membaca

**********************

ⓂⓂⓂ

"If you have a new girl. Just tell me"
Ucap (namakamu)tiba tiba . Pangeran Mateen mendongakkan wajahnya begitupun yang lain. (namakamu) hanya menatap mata elang itu dalam

"Don't be like this. Don't take this too much. Because it's clear, that i and your cousin never have a relationship. " jelasnya, lagi. Pangeran Mateen membalas tatapannya sama sama mencari sesuatu ungkapan di dalamnya.

"We have explained it clearly. no lies. however, if your acceptance is like this-" (Namakamu) mengerjapkan matanya satu kali menurunkan air mata yang sedari tadi ia tahan. Nafasnya tercekat, ia menarik napasnya perlahan.

"So, come on we finish all this" Tegas (namakamu). Terlihat Pangeran Mateen menatapnya gelisah dengan mata elangnya yg memerah

"With fairly" lanjutnya

"(nam)... "

"Let's end this story Mateen"

(Namakamu) menelan salivanya kuat kuat. Mereka yang berada disana tersentak, menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan (Namakamu) mengangguk pelan kearah mereka terutama Princess Fadzilah dan Azemah.

(Namakamu) berbalik badan
"Thank you " ucapnya pelan kepada Faiq di sampingnya. Lalu ia berjalan tegap menuju kamar putrinya.

"I never divorce you" Tegas Mateen. Mereka semua menatap. Kearahnya.

"But, I'll be waiting for that" Jawab (namakamu) cepat. Membuatnya bungkam.

"So you will waiting for that? " ucap Pangeran Mateen tertawa hambar.

"Don't expect " lanjutnya dingin menatap kearah Faiq yang juga menatap kearahya.

"I don't need a decision from you. My submission to the prosecutor's office  will be easier than yours" balas (namakamu) jelas.

"I'm done" Lanjutnya dan masuk kedalam kamar.

Ceklek

"Mam... Syafira minta maaf "Ucap Syafira pelan. Ternyata mereka yang berada di kamar. Mendengar semua keributan diluar kamar mereka. Mama Mariah sedari tadi menangis tanpa suara dengan Indri yang senantiasa mengelus punggungnya juga Abiyyah.

"Engga apa apa nak, udah terlanjur. Allah udah berkehendak. Sekarang, terserah kakak kamu " Jawab Mama Mariah. Syafira memejamkan matanya menangis dan menahan perih di bagian pergelangan tangannya.

"Adek ga mau -

"Sttt kakak kamu tidak akan seperti itu, syafira" ucap Mama Mariah pelan.
Syafira hanya menatap ibunya dengan tatapan memohon

"Dari lo aja ga ada perminta maafan "

"Raka! "

"Loh, aku bener dong tante. Dia aja ga ngucap kata maaf. Apa harus (nam) juga yang meminta maaf ?"

"Sudah Raka cukup! " pekik Mama Mariah. Indri menatap Raka seolah memerintahnya untuk diam.

"Apanya, yang cukup tante? Ingat. Jangan pernah berlaku tidak adil terhadap (Namakamu). " Ucap Raka

Prince Charming MATEEN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang