Selamat Membaca
__________________________ⓂⓂⓂ
"Abbiah nampak terdiam? Baba ada salah cakap? " Sultan Bolkiah tiba tiba membuat (namakamu) terkejut dan tersenyum untuk menutupi kecanggungannya
"Ah? Tiada salah baba, (nam) sedang sariawan je sakit bila cakap, maaf."
(Namakamu) mengulum bibirnya.Dosa gue dosa. Batin (namakamu)
Pangeran Mateen mengulum bibirnya dengan wajah menunduk dengan lengan memainkan garpu dihadapannya. Sultan Hassanal Bolkiah mengangguk dan tersenyum
"Baikla bila macam tu, segera beri ubat ye. Baba kira awak ada masalahpun " kekeh Sultan Bolkiah diakhir kalimat membuat mereka tertawa kecil. Begitupun (namakamu) dan Mateen ikut tertawa walaupun canggung.
"Shakila jangan lupa berdoa (salat) ye kau orang pun" nasihat Sultan Bolkiah seraya beranjak dari tempat duduknya Shakila mengangguk patuh begitupun yang lainnya.
"Come on " (namakamu) meraih lengan mungil putrinya. Sementara Aathar sedari tadi berada di ruang keluarga bersama maid alih alih takut jika menganggu ataupun lainnya.
Mereka bersama sama menuju mushola yang tersedia didalam Istana Nurul Izzah.
"Benar sariawan (nam) " ledek Azemah (namakamu) tertawa kecil
"Sorry" cicitnya
"Jalan terbaik la (nam)" kekehnya. (Namakamu) mengangguk seraya memakai mukena miliknya.
Karena jika ia terbuka dengan ayah mertuanya. Permasalahannya mungkin akan panjang. Hingga beberapa menit kemudian. Shalat jamaah maghrib selesai, (namakamu) maupun yang lain kembali keaktivas masing masing. Sementara (namakamu) lebih memilih untuk masuk kedalam kamar
Ceklek
(Namakamu) menoleh kebelakang melihat siapa yang ikut masuk kedalam kamar dan ternyata suaminya Pangeran Mateen yang nampak tersenyum masih dengan memakai pakaian salatnya.
"You're sores " Mateen seraya melepas jam juga baju muslim di tubuhnya menyisakan kaos putih polos membentuk tubuhnya.
Merasa tidak ada sahutan Pangeran Mateen menghela nafas. Sangat susah untuk meluluhkan kembali mood istrinya itu."Have you treated it? " ucapnya lagi mencoba untuk menghampiri (namakamu). Dilengannya ia membawa obat khusus.
"Let me see " Mateen menarik dagu (namakmu) agar membuka mulutnya. Namun, wanita cantik itu nampak enggan untuk dipegang sekalipun.
"You have to treat it " Tegas Mateen mata tajamnya menatap wajah datar yang ditampilkan oleh istrinya itu. (Namakamu) hanya menoleh dan kembali menghadap kearah TV.
Pangeran Mateen menghela nafas gusarnya. Sementara (namakamu) masih enggan untuk berbicara.
"I- im sorry" Mateen merasa gugup kali ini. Terlihat (namakamu) menghela nafasnya pelan dan menoleh menatap mata tajam disampingnya hanya beberapa detik
"Babe" panggil Mateen. (Namakamu) tetap tidak mengubris. Merasa gemas Pangeran Mateen merebut remote TV dilengan istrinya dengan cepat ia memijit tombol OFF. (Namakamu) memejamkan matanya dan kembali menghela nafas.
'nafas lu abis mampus lo'
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming MATEEN 2
Fanfictionmaybe this is season 2? Jalan kehidupan nyatanya tidak selalu mulus untuk dijalani. Seperti halnya dalam satu keluarga terkadang salah satu diantaranya, selalu ada yang terkena tinta hitam. Seperti Pribahasa "Karena Nila setitik. Rusak susu sebela...