3.

5.2K 353 60
                                    

Selamat Membaca
_________________________

ⓂⓂⓂ

Pagi hari dikota New York

"Stop nyakitin diri lo sendiri (nam)" Bella frustasi melihat kondisi sahabatnya yang lagi lagi merusak dirinya sendiri (namakamu) Abbiah


'fyi pokoknye luka sayatan buanyak Gambarnya ga bisa di up because itu kayak kriminal begituan dah'

'Yailah'

"Ini ga seberapa " (namakamu) dengan kantung mata yang hitam wajah cantiknya untuk kali ini terlihat menyeramkan.

"Iya gue tau! Lo pikir sendiri saat anak lo Shakila liat kondisi lo sekarang. Dia sama sama sedih " Bella menatap (namakamu) sendu

"Lo ga tau aja, kemarin anak lo nangis dan mantan suami bangsat lo itu bentak Shakila " Bella lirih (namakamu) menoleh ke arahnya

"Jefri yang ngasih tahu gue "Bella seolah mengerti dengan tatapan sahabatnya

(Namakamu) mengangguk lemah
"Hari ini gue meeting kan?"

Selepas ia bercerai dengan Pangeran Abdul Mateen Bolkiah. (Namakamu) kembali memegang beberapa saham Papa Zubair salah satunya ia memegang di Brunei dengan alasan ia akan menggunakan waktu disana untuk bertemu dengan putrinya.

"Obatin dulu luka lo " Bella. (Namakamu) tertawa kecil

"Ga perlu nanti malem gue begini lagi" (namakamu). Bella menghela nafas kasarnya.

"Gue ga sudi buat donor darah " Kekeh Bella berusaha mencairkan suasana.

"Iya, gue pengen mati" (namakamu) seraya berjalan ke arah kamar mandi

Bella menutup bibirnya rapat rapat. Ia merasa salah untuk berbicara seperti itu.

"sedih gue liat lo" gumam Bella menatap punggung rapuh sahabatnya

****

Brunei Darussalam

Keluarga Sultan Hassanal Bolkiah nampak merasa cemas sedari tadi malam hingga siang kali ini.

Tak terkecuali keluar Zubair Al - Asad menatap gadis kecil yang tidak berhenti mengigau sedari ia tertidur menampilkan wajah takut, sedih di hadapan mereka.

"Mommy there?"

"Can i sleep with you?"

"I miss you too"

"Hiks please daddy my mommy "

"Shakila " Panggil Mama Mariah yang sedari tadi memperhatikan Cucu semata wayangnya memanggil ibunya (namakamu) Abbiah putrinya sendiri.

"Badannya panas " Anisha dengan wajah yang sembab. Lengannya terulur menyentuh kening Shakila

"Shakila " Panggil Mateen pelan

"Yes mommy, i love you " Shakila lirih. Mateen meluncurkan air matanya di wajah tampannya itu.

Fadzilah yang melihat itu merasakan terpukulnya Shakila mengalami hal yang sangat tidak diinginkan oleh siapapun.

Prince Charming MATEEN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang