70

8.1K 378 674
                                    

Selamat Membaca
_________________________

ⓂⓂⓂ

Dan benar saja saat mereka sampai di Istana, Sultan Hassanal Bolkiah telah menunggu mereka semua di ruangan keluarga besar Bolkiah. Mereka semua masuk dengan wajah diantaranya memerah dan sembab seharian memikirkan seorang malaikat kecil berharga mereka.

Sultan Hassanal Bolkiah yang melihat Shakila berada dipangkuan menantunya. Sultan tersenyum terkekeh patut untuk sangat di puji cucunya masih menampilkan senyuman manisnya.

"Aih Cucu Baba, main kat mana ni jauh sangat la Shakila bermain" canda Sultam berusaha untuk kembali membawa suasana yang baik menyambut cucunya. Shakila hanya tersenyum.

"Baba, mengapa kila tak boleh nampak keluarga shakila kemarin hari" tanya Shakila ia turun dari pangkuan ibunya menghadap sang kakek menatap Sultan dengan mata yang bertanya tanya.

Pangeran Mateen dan (Namakamu) kedua pasangan ini memilih untuk duduk di kursi sofa yang berbeda, seraya melihat putrinya yang sedang berbicara.

"Siapa/eu yang cakap macam tu? Beritahu baba "Sahut Sultan ia memangku Shakila untuk duduk di paha kanannya. Dengan begitu (namakamu) dapat melihat wajah putrinya dengan jelas.

"Mmm her name is aunty Bella. Kila lupa ingat lupa ingat la baba dan lelaki seperti uncle paw pun ada disana-

(Namakamu) mengernyit ia tidak melihat lelaki disana, ia hanya melihat aditya, Bella dan perempuan yang ah ia lupa siapa namanya.

Jefri?.batin (namakamu)

Pangeran Mateen yang melihat (namakamu) mengernyit saat Shakila menjelaskan itu ia bingung sendiri, istrinya tidak melihat ada pria disana? Tapi tiba tiba sorot mata tajamnnya beralih kearah adik iparnya yang ternyata melihat ke arahnya.

Syafira yang di tatap seperti itu ia langsung gugup dengan jantung berdegup cepat. Faiq pun mengernyit siapa yang dimaksud Shakila ini?

"But it's not uncle paw. Bila uncle paw, uncle paw tak akan larang kila untuk nampak kau orang" jelas Shakila menatap Sultan lekat lekat bahwa ia benar benar jujur. Sultan tersenyum mengangguk.

"Hari tu perut kila nak makan. Tapi mereka tak beri kila sarapan lezat macam mommy buat. I just eat some bread baba, kila nak minumpun hanya satu kali teguk je hilang dahaga kila " Jelas Shakila dengan senyum di akhir penjelasannya.

Tapi senyum itu membuat goresan dalam di hati ibunya di hati semua keluarganya. Penjelasannya yang membuat (Namakamu) menahan tangis dan amarah. Begitupun Pangeran Mateen ia sangat marah bagaimana bisa Buah hatinya merasakan kelaparan yang teramat lapar.

Bahkan Sultan Hassanal Bolkiah hanya membalas senyum kecut terhadap cucunya. Sultan memeluk Shakila hangat.

"Apa yang harus baba perbuat Shakila? "Ucap Sultan hampir menangis. Shakila menggelengkan kepalanya. "Tak ada satu pun? "Tanya Sultan lagi. Shakila mengangguk.

"Shakila tetap boleh makan lezat kan baba? I can still eat food mommy made it? " Tanya Shakila polos yang lagi lagi membuat mereka sakit hati.

Sultan tak kuasa menahan air matanya untuk turun. Sultan Hassanal Bolkiah menurunkan Shakila dari pangkuannya. Lalu ia menggenggam lengan mungilnya. Mereka menangis dalam diam

Prince Charming MATEEN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang