Selamat Membaca
___________________________ⓂⓂⓂ
"Daddy! Huaaaaa daddy daddy" jerit Shakila dengan lengan mendorong kecil bahu ibunya.
"Sttt you feel hungry okay "
(Namakamu) lembut"Daddy! Daddy huaaa "
Tap
Tap
Pandangan mereka beralih kearah suara langkah kaki.
Mampus.kena lo (nam) Batin (namakamu) . Saat Pangeran Mateen menghampiri keduanya dengan ekspresi yang tetap menawannya itu.
"AAAAAa! Huaaaa " jerit Shakila lebih keras membuat gendang telinga (namakamu) terasa 'pengang'
"hey no baby " Mateen pelan meraih Shakila yang merentangkan lengannya kearah Ayahnya itu.
"Dad- hiks "
"Sttt okay I'm here " Mateen mengelus rambut putrinya dengan lembut.
"What happened ? " ucapnya lagi namun, kali ini hanya bibirnya yang bergerak ke arah (namakamu) yang berdiri dihadapannya.
"I just -
"I'm Hungry! Huaaa " teriak Shakila menatap ayah nya. (Namakamu) yang melihat itu menggigit bibirnya dan mengelus punggung Shakila pelan.
"Okay come-
"Mommy didn't ALLOW ME! " pekik Shakila dengan suara yang hampir habis itu. Pangeran Mateen yang mendengarnya melotot kearah (namakamu) yang juga melotot.
"No Mat-
Ucapannya terpotong saat Pangeran Mateen berbalik dan berjalan keluar dari ruangan tempat mereka berkumpul menuju ke arah dapur di dalam Istana Nurul Izzah.
Mereka yang melihat itu sama sama menggigit bibir bawah mereka. Begitupun Azemah meringis melihatnya.
(Namakamu) menghela nafasnya dan berjalan ke arah sofa yang kosong. Beruntung Aathar bersama ayah mertuanya di taman.
Bruk
Ia menghempaskan tubuhnya diatas sofa. Dan memijit pangkal hidung yang sedikit berdenyut oleh lengkingan Shakila dan ucapan polosnya yang kelewat polos.
"Shakila have a good time " Kekeh Jefri mereka yang mendengar itu tertawa kecil begitupun (namakamu) yang masih memijit pangkal hidungnya.
"Comel la budak tu.. Kosong kali " Azemah. (namakamu) mengangguk
"Mulakan sifat yang baru Shakila tu" kekeh (namakamu) membuat mereka tertawa dan melihat salah satu Maid menghampirinya.
'Maaf ter hormat Pengiran anak Isteri Pengiran anak (Namakamu) Abbiah, duli yang teramat mulia paduka seri Pengiran Muda Abdul Mateen memanggil kau seorang' ucapnya
(Namakamu) yang mendengar itu mengangguk sopan dan tersenyum manis ia berdiri dari duduknya dan berpamit kepada yang lain sesuai dengan kebiasaan Keluarga Kesultanan disana.
Sesudah mendapatkan anggukan dari mereka (namakamu) dengan langkah anggun berjalan kearah ruangan makan yang terdapat Pangeran Mateen yang sedang bersidekap dada menatapnya tajam.
(Namakamu) yang melihat itu meringis. Pandangannya beralih kearah Shakila yang membenamkan wajahnya di lipatan lengannya sendiri diatas meja makan terkesan mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming MATEEN 2
Fanfictionmaybe this is season 2? Jalan kehidupan nyatanya tidak selalu mulus untuk dijalani. Seperti halnya dalam satu keluarga terkadang salah satu diantaranya, selalu ada yang terkena tinta hitam. Seperti Pribahasa "Karena Nila setitik. Rusak susu sebela...